Kapal Penampung Ikan Menabrak Karang di Perairan Raja Ampat

0
WAISAI,KLIKPAPUA.com– Kapal nelayan penampung ikan asal Kabupaten Sangihe Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) menabrak karang dan kandas di Reef, Perairan Laut, Distrik Kepulauan Ayau, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Lokasi tersebut merupakan KKPD (kawasan konservasi perairan daerah) area 1 perairan kepulauan Ayau. Dan juga termasuk lokasi dalam zona tradisional pemanfaatan masyarakat yang dikelola langsung oleh BLUD-UPTD pengelolaan KKP Raja Ampat.
Dari informasi yang dihimpun, kandasnya kapal berada pada titik kordinat U 00°28.903′ T 131°13.572′ tepat di lokasi pasir timbul Insonem yang berdekatan diantara Pulau Rutum dan Reni, kepulauan Ayau, Kamis lalu (18/03/2021) Sekitar Pukul 11 : 02 WIT. Selain itu, kapal dinahkodai oleh Kapten Bernart bersama 12 anak buah kapal (ABK) lainnya. Sebelum kandas di pasir timbul, diduga kapal terlebih dulu menabrak karang disekitar lokasi pasir timbul.
Kepala BLUD-UPTD Pengelolaan KKP Raja Ampat, Syafri, S.Pi membenarkan, adanya kapal nelayan penampung ikan yang menabrak karang dan kandas diwilayah perairan raja ampat. Setelah mendapatkan laporan dan koordinasi dari beberapa stafnya, pihaknya langsung menghubungi pihak Kepolisian melalui Satpolairud Polres Raja Ampat dan sudah direspon.
“Kami sudah mengirim tim ke lokasi kandasnya kapal nelayan tersebut melalui Tim Satpolairud dan BLUD. Namun, untuk informasi selanjutnya kami belum tahu karena belum menerima informasi, ” jelas Syafri ketika dikonfirmasi wartawan di kantornya, Waisai, Jumat (19/3/2021)
Menurut keterangan awal, kata Syafri belum diketahui penyebab kandasnya kapal dilokasi tersebut. Namun, pihaknya telah memfasilitasi Tim ke lokasi untuk mencari tahu sejauh mana kerusakan karang akibat insiden itu. “Jadi, tim sudah bergerak melakukan pengecekan kelokasi kandasnya kapal. Kita arahkan sebagaimana mungkin kapal nelayan itu tetap ditahan agar bisa menggali keterangan lebih jelas. Kemudian seperti apa kronologisnya, ” terangnya
Syafri mengaku, hingga kini pihaknya belum mengetahui dengan pasti apakah kapal dievakuasi dan diamankan ke Waisai atau tetap berada dilokasi tersebut. “Terkait hal itu, bukan rananya kami, tapi sudah masuk ke Penegak Hukum (Gakkum) dan rananya ada di Satpolairud, apakah kapalnya tetap disana sambil penyelidikan. Kami hanya menerima laporan dan memfasilitasi Tim kelokasi, ” pungkasnya
Diketahui, sementara kapal ditahan oleh masyarakat kampung dan pemerintah setempat. Hingga berita ini ditayangkan belum ada keterangan resmi dari pihak kapal termasuk Satpolairud, Polres Raja Ampat. (djw)

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.