Dari Kunjungan Satgas Operasi Petik Bintang Polda PB, Masyarakat Maybrat Butuh Bantuan Sembako

0
MAYBRAT,KLIKPAPUA.com — Satgas Operasi Petik Bintang Polda Papua Barat mengunjungi masyarakat di Kampung Tahsimara, Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, yang sedang mengolah pohon sagu dari hutan menjadi makanan pokok.
Kunjungan itu dipimpin langsung Kepala Opsda Operasi Satgas Petik Bintang, Kombes Pol Novia Jaya, S.H., M.M, Rabu (3/5/2023).
Diketahui bahwa pohon sagu bagi masyarakat di tanah Papua, sagu tidak hanya menjadi bahan pangan, tetapi pohon sagu memiliki empat manfaat penting dalam kehidupan, yakni sebagai sumber pangan, sandang, papan dan ekosistem.
Disamping itu, terlepas dari sagu sebagai makanan pokok masyarakat juga mengharapkan bisa merasakan makanan pokok seperti beras dan bahan pokok lainnya yang dirasakan oleh masyarakat seperti biasanya, namun apa yang terjadi sekarang di Kabupaten Maybrat masyarakat yang berada di pedalaman, di kampung kampung pelosok di daerah Maybrat cukup sulit untuk mendapatkan sembako dan hanya bisa bergantung dari pohon sagu.
Ka Opsda Operasi Satgas Petik Bintang Kombes Pol Novia Jaya, S.H., M.M. sangat prihatin dengan keadaan yang sekarang dirasakan oleh masyarakat pelosok kampung-kampung di daerah Kabupaten Maybrat, yang seperti hari ini dikunjungi oleh Satgas Operasi Petik Bintang di daerah Maybrat, tepatnya di Kampung Tahsimara yang masyarakatnya sedang mengolah pohon sagu dari hutan untuk dijadikan makanan pokok sehingga dapat  menghidupi kebutuhan meeraka sehari-hari.
Novia Jaya mengapresiasi usaha masyarakat yang dengan keterbatasan dapat mencukupi kebutuhan makanan mereka setiap hari, dengan mengandalkan pohon sagu. “Kami dari Satgas Operasi Petik Bintang Polda Papua Barat dengan seadanya bisa membantu masyarakat dengan memberikan sembako saat kunjungan ini dan kami,” ujarnya.
Oktovianus Wakom, Kepala Kampung Tahsimara, mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Satgas Operasi Petik Bintang yang sudah mengunjungi masyarakat di kampung yang sedang mengolah pohon sagu.
 Oktovianus mengatakan, hingga saat ini mereka masih memanfaatkan alam untuk mencari bahan makanan untuk bertahan hidup dengan mengandalkan pohon sagu dari hutan.
“Setelah kami pulang dari pengungsian ke kampung kami, kami mengharapkan pemerintah bisa melihat kami, bisa memberikan bantuan untuk kami di sini,”harapnya. (rls/red)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.