Pemkab Mansel Pacu Penanganan Stunting, Perkuat SDM Nakes dan Tingkatkan Imunisasi

0
Kepala Dinas Kesehatan Manokwari Selatan, dr. Iwan Butar Butar. (Foto: Andi/klikpapua)

MANSEL,KLIKPAPUA.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari Selatan (Mansel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus menggencarkan upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayahnya.

Kepala Dinkes Mansel, dr. Iwan Butar Butar menyebut, tiga program utama menjadi fokus utama yaitu penanganan stunting, pemenuhan SDM kesehatan, dan peningkatan cakupan imunisasi dasar.

“Dalam penanganan stunting, sebagai garda terdepan, dinkes mansel terus mengejar target nasional capaian penanganan stunting,” kata Iwan, Minggu (9/6/2024).

Saat ini, kata Iwan, Mansel berada di urutan kedua di Papua Barat dalam hal penanganan stunting dengan angka prevalensi 20 persen. Namun, Dinkes Mansel menargetkan untuk menurunkan angka tersebut hingga 14 persen sesuai target nasional.

“kita sudah di angka 20 persen, masih perlu untuk diturunkan lagi 6 persen sesuai target nasional 14 persen,” kata dia.

Iwan optimis, dengan kerjasama semua pihak, target penanganan stunting di Mansel tahun ini dapat tercapai.

“Kita dan tim terus follow up, monitoring dilapangan sesuai perintah dari bapak wakil bupati dan kami optimis, penanganan stunting tahun ini Mansel bisa mencapai target nasional,” ucapnya.

Selain itu, Imunisasi dasar menjadi salah satu program utama Dinkes Mansel untuk meningkatkan kesehatan anak-anak. Namun, masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya imunisasi dasar.

“Kami menemukan bahwa rata-rata di bawah 50 persen anak-anak di Mansel yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Ini menjadi masalah serius bagi kesehatan anak-anak di masa depan,” bebernya.

Dinkes Mansel terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi dasar. Sosialisasi ini dilakukan melalui berbagai media, seperti posyandu, pertemuan masyarakat, dan media massa.

Kemudian, Dinkes Mansel juga terus mendorong pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan di wilayahnya. Upaya ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti rekrutmen tenaga kesehatan baru, pelatihan, dan pembinaan.

“Kami juga mengikuti workshop bersama Biro Perencanaan Kemenkes dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,” katanya.

Workshop ini bertujuan untuk membantu kami dalam menyusun perencanaan alat kesehatan dan program kesehatan di Indonesia sesuai dengan Permendagri No 86 tahun 2017. (aco)





Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.