MANOKWARI,KLIKPAPUA.com – Papua Future Project (PFP) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat, Dinkes Manokwari, serta didukung UNICEF Indonesia, menyelenggarakan Pelatihan Komunikator Imunisasi bagi guru, tokoh masyarakat, dan pemuda.
Kegiatan yang melibatkan 47 peserta itu berlangsung pada 17–18 November 2025 di salah satu hotel berbintang di Manokwari.
Pelatihan dibuka oleh Plt. Kepala Dinkes Manokwari, Marthen L. Rantetampang, yang menekankan pentingnya pendekatan komunikasi antar-pribadi (KAP/IPC) untuk meningkatkan cakupan imunisasi.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah melalui Perbup Nomor 64 Tahun 2025 dan Gerakan Bersatu Lengkapi Imunisasi Anak (BERLIAN) untuk memastikan seluruh anak mendapat imunisasi lengkap, termasuk imunisasi kejar.
Marthen menyebut misinformasi dan keraguan terhadap imunisasi masih menjadi tantangan, sehingga peran guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda penting sebagai jembatan antara layanan kesehatan dan masyarakat.
Marthen menyebut misinformasi dan keraguan terhadap imunisasi masih menjadi tantangan, sehingga peran guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda penting sebagai jembatan antara layanan kesehatan dan masyarakat.
Selama pelatihan, peserta dibekali keterampilan mendengarkan aktif, berempati, berdiskusi tanpa menggurui, serta menyampaikan pesan yang sesuai kebutuhan masyarakat.
Setelah menerima materi pada hari pertama, peserta melakukan praktik lapangan di enam lokasi, termasuk beberapa sekolah, kelurahan, dan Universitas Papua, guna meluruskan misinformasi dan membangun kepercayaan publik.
Di akhir sambutan, Marthen mengapresiasi UNICEF, PFP, Dinas Pendidikan, dan seluruh pihak yang terus mendukung program imunisasi serta penguatan Gerakan Sekolah Sehat. (rls)





















