Temuan Mayat Wanita Disekitar TPA Arfai Masih Misteri, Polisi Tunggu Hasil Forensik

0
Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom. (Foto: Elyas/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Polisi Resor (Polres) Manokwari, hingga saat ini masih kesulitan mengungkap terduga pelaku pembunuhan terhadap seorang perempuan berinisial AS (20) yang ditemukan meninggal dunia disekitar tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Arfai Distrik Manokwari Selatan, Senin (12/9/2022) lalu.

Polres Manokwari hingga kini masih berusaha mengungkap pelaku dan motif menunggalnya AS yang diduga kuat dibunuh menggunakan benda tumpul.

Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom menyebut, Polisi telah memeriksa 13 saksi dan mengrik sejumlah barang bukti ke laboratorium forensi di Jakarta untuk mengungkap pelaku.

“Saat ini Polres tetap melakukan penyidikan atapun penyelidikan yang maraton terkait ini, kemudian sudah diperiksa sebanyak 13 saksi. kemudian juga sudah dilakukan pengumpulan barang bukti. Saat ini sudah dilakukan tindakan untuk pemeriksaan barang-barang bukti tersebut ke laboratorium forensik di Jakarta, karena di Jayapura setelah dikoordinasikan ternyata secara peralatan belum lengkap,” terang Gultom, Senin (19/9/2022)

Disebutkan Gultom, sejumlah barang bukti yang diditemukan di tempat kejadian pekara (TKP) berupa batu ada noda darah, sendal dan pakaian-pakaian korban.

Dikatakan juga, dari hasil visum terhadap korban, menunjukkan beberapa luka dibagian kepala.

“Hasil visum sudah keluar, untuk lebih jelasnya visum luar, menunjukkan beberapa luka dibagian kepala, khususnya dibagian wajah ini yang menyebabkan kematian dari korban,” terangnya

Gultom meminta, kepada pihak korban agar bersabar menunggu hasil pemeriksaan sejumlah bukti dari forensik.

“Kita sudah dilakukan pertemuan, koordinasi dengan pihak korban dengan ketua adat dan sebagainya. Memang secara keseluruhan kami menyampaikan untuk proses penyidikan dan penyelidikan memerlukan waktu dan meminta kepada keluarga korban untuk bersabar,” tandasnya. (dra)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.