Tanpa Syarat Toefl, Pendaftaran Beasiswa YSEALI Academic Fellowship Buka Kesempatan Untuk Anak Papua

0

MANOKWARI, KLIKPAPUA.com–Program beasiswa yang disponsori oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) kembali membuka pendaftaran untuk periode Musim Gugur 2023, mulai 17 April 2023 mendatang.

Hal ini dikatakan salah satu alumni asal Manokwari, Julia Rosemary Tapilatu dalam diskusi dengan peserta dan alumni program pertukaran YSEALI melalui Zoom pada, Senin (3/4/2023).

“Pendaftaran untuk program beasiswa yang disponsori oleh Pemerintah Amerika Serikat YSEALI Academic Fellowship untuk periode Musim Gugur 2023, saat ini telah dibuka hingga 17 April 2023,” katanya.

Dijelaskan, YSEALI Academic Fellowship adalah program akademik intensif jangka pendek yang memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang Amerika Serikat serta tema-tema tertentu kepada para pemimpin muda, sekaligus meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka.

“Program beasiswa lima minggu ini terdiri dari rangkaian diskusi seminar, kegiatan membaca, presentasi kelompok, dan perkuliahan. Pembelajaran dan kegiatan kelas dilengkapi dengan widyawisata, kunjungan lapangan, kegiatan kepemimpinan, dan peluang kegiatan sukarela dalam komunitas lokal,” terangnya.

Disebutkan, kriteria yang diperlukan untuk mendaftar program beasiswa tersebut adalah, Pemuda berusia 18-25 yang berstatus mahasiswa saat ini atau yang baru lulus dari universitas kurang dari lima tahun yang lalu.

Ada beberapa persyaratan kelayakan teknis lain di antaranya, warga negara ASEAN termasuk Indonesia, seorang mahasiswa sarjana atau pascasarjana yang masih berstatus atau sudah lulus kurang dari lima tahun yang lalu dari institusi pendidikan tinggi.

Mahir berbahasa Inggris dalam artian mampu membaca, menulis, dan berbicara bahasa Inggris di dalam ruang kelas nantinya.

Tidak diperlukan TOEFL, IELTS, atau skor tes lainnya. Kemampuan bahasa Inggris dievaluasi melalui formulir aplikasi dan wawancara dengan staf program YSEALI.

Memenuhi syarat untuk menerima visa J-1 khusus program pertukaran pengunjung berbasis kerja dan studi ke Amerika Serikat yang disponsori oleh Departemen Luar Negeri AS.

Dalam zoom diskusi itu, menghadirkan dua orang alumni di antaranya Julia Rosemary Tapilatu asal Manokwari, Papua Barat dan Lukas Norman Kbarek dari Biak Numfor, Papua. (dra)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.