Ribuan Warga Tumpah di Teluk Wondama, Rayakan 1 Abad Peradaban Orang Asli Papua

0
Ribuan masyarakat turun dari kapal laut memadati pelabuhan Kuripasai kabupaten Teluk Wondama untuk menghadiri perayaan 1 abad peradaban orang asli Papua. (foto: Elyas/klikpapua)

WONDAMA,KLIKPAPUA.com- Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Tanah Papua mulai memadati Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, untuk menghadiri perayaan 1 Abad Peradaban Orang Asli Papua yang akan berlangsung pada Sabtu (25/10/2025) di Kampung Miei, Distrik Wasior.

Pantauan klikpapua.com pada Jumat (24/10/2025), arus kedatangan tamu sudah terlihat sejak pagi hari. Ratusan kapal laut dan perahu motor membawa rombongan masyarakat dari berbagai daerah, yang kemudian memenuhi area Pelabuhan Kuripasai, Wasior.

Suasana pelabuhan tampak ramai oleh nyanyian, tarian, dan atribut budaya yang dibawa oleh para pengunjung.

Tak hanya masyarakat umum, sejumlah pejabat tinggi dan tokoh penting Papua juga mulai tiba di Wondama untuk menghadiri puncak peringatan 1 abad Nubuatan IS Kijne.

Hadir di antaranya Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, Senator DPD RI Dr. Filep Wamafma, Majelis Rakyat Papua (MRP), para legislator se tanah Papua, bupati se-Tanah Papua, serta tokoh agama dan adat.

Rangkaian kegiatan peringatan 1 abad ini meliputi ibadah syukur, pameran budaya dan pembangunan, seminar rohani dan sejarah, hingga penandatanganan prasasti serta peresmian tangga Aitumeri menuju Batu Inspirasi sebuah situs penting yang menjadi simbol sejarah iman dan perjuangan masyarakat Papua.

Puncak acara akan digelar pada Sabtu (25/10/2025), yang bertepatan dengan 100 Tahun Nubuatan I.S. Kijne, tokoh misionaris yang berperan besar dalam membangun dasar pendidikan dan peradaban orang Papua.

Sementara itu, pantauan media di Lapangan Aitumeri menunjukkan sejumlah pejabat telah hadir untuk mengikuti kegiatan awal, termasuk penyerahan Alkitab tua dari Roon yang menjadi salah satu simbol sakral dalam perayaan ini.

Perayaan 1 Abad Peradaban Orang Asli Papua di Teluk Wondama ini diharapkan menjadi momentum refleksi dan kebangkitan masyarakat Papua untuk menjaga nilai-nilai iman, budaya, serta jati diri sebagai bangsa yang bermartabat. (dra)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses