Prevalensi Stunting di Papua Barat Mencapai 13,93 Persen

0

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw melaporkan data penanganan stunting di Provinsi Papua Barat. Prevalensi stunting di Papua Barat mencapai 13,93 persen per 1 semester 30 Juni 2023

Selain itu, dari hasil survei gizi Indonesia tahun stunting di Papua Barat dan Papua Barat Daya mencapai angka 30 persen. Prevalensi stunting di Papua Barat sudah lebih kecil dari target nasional sebesar 14 persen.

Hal tersebut disampaikan Pj. Gubernur Papua Barat, Paulus waterpauw dalam rapat evaluasi terpadu percepat penurunan Stunting oleh Menko Bidang PMK RI bersama dengan Kementerian/lembaga di Papua Barat, Selasa (3/10/2023) .

Pj. Gubernur mengatakan, Pemerintah Papua Barat melakukan terobosan
terobosan di antaranya pola orang tua asuh, pemberian makanan tambahan, pembentukan satgas stunting dan aplikasi e-Keriting.

“Dengan kerja prevelensi turun sangat signifikan selama 4-5 bulan terakhir. Saya Saya sudah memerintahkan kepada Satgas Stunting dan Koordinator wilayah penanganan stunting,” katanya.

Lanjut dia, untuk melakukan intervensi langsung kepada anak terindikasi stunting yang terdata dengan pola orang tua asuh,”tambahnya.

“Program secara sistematis di lakukan supaya pencegahan stunting dapat cegah,”ujarnya

Olehnya itu, dibutuhkan komitmen semua pihak turunkan stunting itu penting,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pemerintah Papua Barat fokus pengembangan sumber daya Manusia (SDM) berkualitas menjadi pilar pencapaian visi Indonesia 2045 mendatang.

“Saya pikir kita fokus pada penyiapan SDM sehingga mampu bersaing di tingkat, regional, Nasional dan Internasional,” tuntasnya. (ar)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.