MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Persatuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) Papua Barat mengecam tindakan penikaman yang menghilangkan dua nyawa sekaligus pada 23 Maret 2021 di Wosi Transito, Manokwari, Papua Barat.
Ketua PGGP Papua Barat Pdt Sherly Parinussa yang didampingi beberapa pengurus saat memberikan keterangan pers, Rabu (24/3/2021) menyatakan bahwa peristiwa pembunuhan yang terjadi dua hari lalu adalah persoalan pribadi. “Kami mengecam dengan keras perbuatan demikian dan berharap agar peristiwa ini tidak terulang lagi dimasa mendatang, sebab hanya mencoreng nama Manokwari sebagai Kota Injil dan berpotensi menciptakan konflik horizontal di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Ia juga mendesak pihak kepolisian untuk segera bertindak cepat dan cermat dalam menyelesaikan persoalan tersebut secara hukum, sekaligus mencegah dan menangkap dampak yang akan ditimbulkan guna menjaga kondusifitas kota Manokwari dan memberikan rasa aman bagi semua warga Manokwari. “Kami juga mengusulkan untuk pihak yang berwajib dapat melakukan razia-razia benda tajam terkait dengan kepemilikan benda tajam,” usul Pdt Sherly di kantor PGGP Papua Barat.
Selain itu, pihaknya juga mendesak Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari untuk tidak mengabaikan Perda Miras dan Perda Daerah Injil yang telah ditetapkan, karena melalui kedua Perda ini termuat hal-hal yang dapat mengatur seluruh keamanan dan kondusifitas kota Manokwari.
“Kami meminta agar pemerintah dapat melaksanakan dengan berani Perda Miras dan Perda Daerah Injil untuk menghentikan peredaran miras dan menertibkan tempat-tempat hiburan malam demi mencegah persoalan kriminal di tengah-tengah masyarakat Manokwari,” tuturnya.
Pdt Sherly Parinussa meminta semua pihak untuk bisa menahan diri dan mempercayakan penyelesaian masalah ini kepada pihak yang berwajib dalam prinsip-prinsip kebenaran keadilan dan kasih. “Dan semua pihak agar tidak menggiring masalah ini menjadi persoalan suku, agama dan ras atau dipolitisasi untuk kepentingan tertentu, tetapi dapat diselesaikan secara adil dan bijaksana sesuai konteks masalahnya dan penegakan hukum yang seadil-adilnya, ” tegasnya.
PGGP Papua Barat juga mengajak semua pihak untuk tetap menjaga Manokwari sebagai rumah damai bagi semua suku, agama dan ras sebagai lambang daripada keberadaan Manokwari sebagai Kota Injil. (aa)