Pengukuhan Sera Titibi,Bupati Manokwari: Pentingnya Semua Suku Berkolaborasi Positif

0
Asisten II Setda Kabupaten Manokwari Marsiana Djalimun saat membacakan sambutan Bupati Manokwari, saat pengukuhan Sera Titibi di aula Unipa, Senin (7/2/2022). (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Adat dan budaya merupakan hak asasi manusia yang dijamin oleh undang-undang yang bersumber atas kebesaran Tuhan yang mana esa, oleh karena itu negara menjamin kemerdekaan untuk melestarikan nilai-nilai adat dan budaya sebagai suatu tatanan budaya dalam mendukung pembangunan bangsa dan negara.
Hal ini disampaikan Asisten II Setda Kabupaten Manokwari Marsiana Djalimun saat membacakan sambutan Bupati Manokwari, saat pengukuhan Sera Titibi di aula Unipa, Senin (7/2/2022).
Menurutnya, pelaksanaan pelantikan dan pengukuhan ini dapat diselenggarakan dengan baik, tentu karena panitia telah melakukan persiapan menjelang musyawarah. Hal ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi pemerintah daerah yang dapat hadir dan berkumpul bersama kerukunan keluarga besar Waropen Provinsi Papua Barat.
“Kita diciptakan oleh Tuhan dengan keseimbangan yang sempurna dalam suku dan budaya serta adat istiadat masing-masing, dimana hal tersebut adalah anugerah dari Tuhan, kita patut mensyukuri dan harus mampu melestarikannya yang paling penting adalah kita wajib menjaga identitas kita dimanapun kita berada,” ungkapnya.
Katanya, yang mana kita sendiri tidak bisa memilih untuk menjadi suku A suku B dan seterusnya, tetapi ini merupakan kehendak Tuhan semata, karena itu melestarikan bahasa, suku dan adat istiadat adalah bagian dari upaya untuk melestarikan kekayaan yang Tuhan percayakan kepada kita sendiri. “Kita tentu menyadari bahwa di dunia tidak hanya ada satu suku yang hidup, karena itu bersatu dalam satu wadah menjadi sesuatu yang penting untuk bersama-sama berkolaborasi yang positif,” ujarnya.
Dengan berkembangnya dinamika kehidupan, biasanya selalu diikuti oleh semakin meningkatnya tantangan yang akan dihadapi oleh setiap organisasi, maka perlu memang suatu forum untuk membicarakan hal-hal yang perlu dilakukan agar kerukunan keluarga Waropen ini bisa menjadi rumah untuk merangkul, mengakomodir, menyelesaikan serta menjawab persoalan terutama untuk membackup generasi muda yang sekarang dan yang akan datang dalam semua aspek kemasyarakatan dan pembangunan.
“Mari kita wujudkan Kabupaten Manokwari menjadi pusat peradaban di tanah Papua dan ibukota Provinsi Papua Barat yang religius yang berbudaya berdaya saing Mandiri dan sejahtera,” pungkasnya.(aa)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.