MANOKWARI, KLIKPAPUA.COM-Koordinator Tim Pencaker Kabupaten Manokwari, Yulianus Indou menyatakan pihaknya mengajukan tiga poin saat bertemu Menpan RB bersama Gubernur dan bupati/walikota di Jakarta, baru-baru ini.
Yulianus yang ditemui, Senin (10/8/2020) di Asrama Mansinam menegaskan, poin pertama yang disampaikan yakni menolak hasil pengumuman CPNS formasi tahun 2018. Namun yang terjawab adalah penambahan kuota.
Poin kedua untuk formasi 2019 itu nantinya dikhususkan untuk pencaker Asli Papua yang tidak lulus di tahun 2018. “Dan untuk penambahan kuota sendiri kita belum mengetahui, pastinya berapa banyak, karena Plt Bupati Manokwari yang membawa rekomendasi dan berita acara itu,” jelas Yulianus.
Namun selaku koordinator dirinya sudah berkomunikasi dengan Plt Bupati Manokwari melalui via telepon seluler. Disampaikan bahwa ada penambahan kuota untuk Orang Asli Papua.
Terkait jumlah berapa banyak, dirinya sendiri belum mengetahui. “Dan poin ketiga untuk formasi tahun 2019 dilakukan tes secara manual untuk OAP yang tidak lulus pada formasi tahun 2018, ” ungkap Yulianus.
Menurut Yulianus pihaknya memahami hasil rekomendasi itu merupakan rahasia Negara, namun sebagai tim yang dipercayakan pencaker berharap bisa mengetahui berapa jumlah penambahan kuota itu. “Sehingga hasil itu yang akan kami sampaikan kepada teman-teman.
Plt Manokwari sendiri menyampaikan untuk penambahan kuota akan diumumkan segera mungkin dalam waktu yang tidak lama, agar pemberkasan juga bisa bersama dengan teman-teman yang sudah lulus di tahun 2018 yang sudah diumumkan kemarin,” ungkap dia.
Yulianus berharap para pencaker CPNS baik honorer maupun bukan honorer diminta bersabar menunggu Plt Bupati tiba di Manokwari.
Pemerintah diharapkan juga dapat secepatnya mengumumkan terkait penambahan kuota tersebut, agar para pencaker yang akan diakomodir nanti bisa sama-sama untuk melakukan pemberkasan. “Untuk pihak-pihak atau oknum-oknum tertentu yang tidak punya kepentingan dan sebagainya tolong mohon jangan ada intervensi. Dan jangan ada pihak-pihak yang mengklaim kalau mereka yang berjuang dan ini hasil yang mereka perjuangkan,” tegas Yulianus.
Karena apa yang dilakukan saat ini semuanya merupakan hasil spontanitas dari semua yang tidak lulus formasi tahun 2018, tim juga dibentuk secara spontanitas, tidak ada kepentingan lain. “Dengan tegas saya bantah kalau ini ada kepentingan politik atau apa saja,sekali lagi saya mau sampaikan ini semua dilakukan spontanitas tidak ada muatan politik, namun ini murni dari kita para pencaker formasi tahun 2018 yang tidak lulus, ” tegas Yulianus lagi. (aa)