Meski Banjir Peminat, SMA Taruna Kasuari Nusantara Hanya Terima 100 Siswa

0
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Dampak adanya pemekaran daerah otonomi baru Provinsi Papua Barat Daya, Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Kasuari tahun ajaran 2023-2024 sudah tidak lagi menerima siswa dari wilayah Provinsi Papua Barat Daya.
Siswa yang diterima SMA Taruna Saat ini hanya perwakilan yang berasal dari 7 kabupaten di Provinsi Papua Barat.  Hal ini dibenarkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Saban Budi Cahyono saat ditemui wartawan usai melaksanakan rapat pembentukan panitia Hardiknas di lantai III ruang Multimedia, Kamis (27/4/2023).
Budi mengatakan untuk saat ini 7 kabupaten di Provinsi Papua Barat saja peminatnya sudah sangat luar biasa yang sudah mendaftar kemarin berjumlah sebanyak 545 yang memenuhi syarat administrasi 331, nantinya akan diseleksi hingga tinggal 100 orang yang akan mengikuti pendidikan di SMA Taruna.
“Pembiayaan SMA Taruna Kasuari berasal dari dana otonomi khusus Provinsi Papua Barat sehingga pada peruntukannya hanya untuk 7 kabupaten yang ada. Untuk tahun ajaran 2023-2024 kami menerima 100 siswa, yang merupakan perwakilan dari 7 kabupaten di Papua Barat. Sementara untuk 6 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua Barat Daya tidak bisa lagi diterima terkait dengan sumber pembiayaan,” ungkap Budi.
Budi menjelaskan di mana pendaftran dibuka secara online pada 10 April hingga 19 April, dengan tahapan pertama pendaftaran secara online, seleksi administrasi, tahap kedua tes kesehatan 27-29 April, tahap ketiga tes samapta siswa wajib datang ke sekolah 1-2 Mei, tahap keempat tes akademik, tahap kelima psikotes, tahap keenam wawancara dan Pemantauan Akhir (Pantukhir).
“Untuk hasilnya nanti kami tetap mengacu pada 80 persen Orang Asli Papua dan 20 persen diisi oleh siswa Nusantara. Tahun ini merupakan tahun ketiga penerimaan siswa Taruna Kasuari Nusantara,” ujarnya.
Sementara itu Saban menyebut pada tahun ajaran 2023-2024 SMA Taruna Kasuari Nusantara belum menerima siswa perempuan. Hal ini karena keterbatasan ruang belajar dan belum adanya asrama yang representatif.
“Dalam master plan kita, penerimaan taruni baru akan dilakukan pada 2027 nanti, saat penggunaan gedung sekolah yang baru dan representatif. Karena untuk siswa perempuan harus lebih ekstra dalam pengawasan,” pungkas dia. (aa)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.