MANOKWARI, KLIKPAPUA.COM– Provinsi Papua Barat masih terus bergantung dari luar, untuk memenuhi kebutuhan komoditi pangan di wilayah ini. “Komoditi masih didatangkan dari luar Papua, semua didatangkan dari pulau Jawa, kira-kira 90.91 sekian. Untuk Papua Barat sendiri komoditi kita punya,tapi dari sisi produksinya belum bisa memenuhi, sehingga mau tidak mau kita tiga bulan ke belakang mendatangkan dari luar Papua,” ungkap
Asisten II Setda Papua Barat Melkias Werinussasaat ditemui di Mansinam Beach Hotel. Dikatakan Melkias, bukan hanya beras yang didatangkan dari luar, tetapi sayuran pun demikian. “Kita tetap mendorong tapi kemampuan kita untuk produksi masih kurang, sehingga mengganggu inflasi, karena terhambatnya logistik, transportasi dan harga barang pun naik,” jelasnya.
Menurut Melkias, inflasi tiga bulan ke belakang cukup bagus, bahkan untuk Kabupaten Manokwari baru terpecahkan inflasi tertinggi. “Jadi dengan model kerja sekarang kita kerja tidak bisa sendiri-sendiri, kita tidak bisa mulai siapkan dari hulu sampai hilir, tapi kita membutuhkan daerah yang mempunyai potensi yang akan kita ambil,” jelasnya.
Lanjut Melkias mengatakan dari jumlah tenaga kerja saja, Papua Barat mengalami kekurangan. “Jumlah penduduk kita itu sekitar 800 ribu, mungkin sekarang sudah 1 juta jiwa, tetapi berapa orang yang bekerja di kebun misalnya, supaya kalau ini kita mau mendorong produktivitas di lahan pertanian, kita harus lakukan dengan mekanisasi,” ujarnya. Sehingga yang perlu terus dikembangkan adalah makanan lokal, berupa umbi-umbian yang mengandung karbohidrat. (aa)