MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Konferensi Wilayah (Konferwil) III Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Papua Barat resmi digelar di Manokwari pada Jumat (4/7/2025).
Forum tertinggi NU di tingkat provinsi ini menjadi ajang evaluasi kepengurusan periode sebelumnya sekaligus pemilihan pimpinan baru masa khidmat 2025–2030.
Dalam konferensi tersebut, tiga nama masuk dalam bursa calon Ketua Tanfidziyah PWNU Papua Barat, yaitu Muhksin Rahakbauw, Aziz Hagemur, dan Ashari.
Mereka akan bersaing untuk memimpin organisasi keagamaan terbesar di Indonesia di wilayah Papua Barat selama lima tahun ke depan.
Ketua Panitia Konferwil, Hasyim Rahakbauw, mengatakan selain memilih Ketua Tanfidziyah, forum juga akan menetapkan Rais Syuriyah sebagai pimpinan tertinggi dalam struktur kepengurusan NU.
“Konferensi ini menjadi forum strategis untuk mengevaluasi kinerja organisasi dan menentukan arah kepemimpinan baru. Tiga nama sudah masuk dalam bursa calon Ketua Tanfidziyah,” ujar Hasyim.
Konferwil diikuti oleh tujuh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dari tujuh kabupaten di Papua Barat.
Masing-masing PCNU memiliki tiga hak suara, yakni dari Rais Syuriyah, Ketua Cabang, dan Sekretaris Cabang. Total suara yang diperebutkan berjumlah 50.
Lebih lanjut, Hasyim menjelaskan bahwa calon ketua harus memenuhi sejumlah syarat, di antaranya pernah menjabat sebagai pengurus wilayah atau pengurus badan otonom tingkat provinsi, serta pernah menjadi pengurus harian di tingkat cabang.
“Syarat utama lainnya adalah sudah mengikuti dan memiliki sertifikasi Pelatihan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU). Tanpa sertifikasi itu, calon tidak bisa ikut dalam bursa pemilihan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Bidang Pendidikan, Lukman Umafagur, menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama terus berkomitmen membangun sinergi dengan pemerintah daerah dan semua elemen masyarakat di Papua Barat.
“PWNU hadir untuk merawat jagat dan membangun peradaban. Siapapun yang terpilih nantinya, diharapkan dapat menyusun program kerja strategis yang mampu menjawab tantangan umat sekaligus bersinergi dengan pemerintah daerah,” ujarnya.
Konferwil III PWNU Papua Barat ini menjadi tonggak penting dalam konsolidasi organisasi sekaligus penguatan peran keumatan NU di wilayah paling timur Indonesia. (dra)