
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Ketua DPR Papua Barat, Orgenes Wonggor, menyebut usai pelantikan sembilan anggota DPR Papua Barat melalui mekanisme pengangkatan Otonomi Khusus (Otsus), lembaganya akan segera menyiapkan sejumlah agenda penting untuk memperkuat struktur kedewanan.
Menurut Orgenes, ada tiga agenda prioritas yang segera dibahas, yakni pengisian sembilan anggota DPR Otsus dalam Alat Kelengkapan Dewan (AKD), pembentukan Fraksi Otsus DPR Papua Barat dan penetapan Wakil Ketua III DPR Papua Barat dari Fraksi Otsus.
”Secara internal, teman-teman yang baru dilantik agar mempersiapkan diri untuk menyepakati ketua Fraksi Otsus,” ujar Orgenes usai pelantikan di Manokwari, Senin (6/10/2025).
Ia berharap kehadiran sembilan anggota DPR jalur Otsus dapat memperkuat perjuangan aspirasi masyarakat adat di Papua Barat.
“Mari kita perjuangkan aspirasi masyarakat di lembaga ini untuk menghasilkan produk hukum yang berpihak kepada orang asli Papua,” tegasnya.
Origenes menilai, pelantikan sembilan anggota DPR Papua Barat jalur Otsus menjadi momen penting dalam sejarah lembaga legislatif daerah. Dengan pelantikan tersebut, seluruh kursi DPR Papua Barat kini telah terisi penuh.
“Kita telah menyaksikan bersama pelantikan anggota DPR Papua Barat jalur Otsus. Dengan demikian, secara lengkap kita dapat melaksanakan seluruh tugas kedewanan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2024 tentang Pemerintahan Daerah,” katanya.
Ia menegaskan, pelantikan anggota DPR Otsus merupakan bentuk pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, serta Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2021 tentang Kewenangan dan Kelembagaan Otsus.
“Pelantikan ini adalah bagian dari implementasi regulasi Otsus yang memberikan ruang representasi politik bagi orang asli Papua di lembaga legislatif,” ujar Origenes menambahkan.
Dengan terbentuknya Fraksi Otsus dan keterlibatan penuh perwakilan masyarakat adat, DPR Papua Barat diharapkan mampu memperkuat fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran yang berpihak pada kepentingan orang asli Papua (OAP). (dra)




















