Kembali Sekda Papua Barat Soroti Kehadiran ASN

0

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Barat, Nataniel Mandacan memimpin apel Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi Papua Barat di halaman kantor Gubernur, Senin (22/8/2022).

Sekda Papua Barat menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Lapua Barat, terutama terkait kehadiran.

“Yang ikut apel dan yang tidak ikut apel apakah harus ada sanksi atau tidak ada nih?,” tanya Sekda kepada ASN yang hadir apel.

Kata Sekda, saat ini banyak yang tidak hadir,dia mempertanyakan apakah perlu diberi sanksi atau tidak? “Saat ini apel saja jadi mungkin yang tidak hadir ini ada masalah, sehingga kita maklum saja, namun di sini saya mau bertanya, apakah yang tidak hadir saat apel ini akan hadir di ruangan setelah apel pagi ini, untuk melaksanakan aktivitas kerja melayani masyarakat?,” tanya Sekda lagi.

Lanjut Sekda, dimana untuk kehadiran semua masing-masing telah dengar, yang lebih tahu mendengar adalah Tuhan, Tuhan mendengar apa yang dikatakan, dengan sendirinya telah melapor kepada Tuhan bukan melapor kepada Sekda.

“Laporan kehadiran dan tidak hadir nanti dikumpulkan, namun untuk berikut-berikutnya harus jelas dalam laporan dimana untuk jumlah yang hadir dan tidak hadir harus detail, misalnya ASN, honorer, dan P3K yang hadir ada berapa? dan yang tidak hadir ada berapa? agar semua itu jelas,” ungkapnya.

Pegawai yang saat ini sudah ada cukup untuk bekerja, karena yang banyak tidak hadir di apel, kemungkinan nanti hadir di kantor jam 11:00 WIT, kerja hanya beberapa jam lalu pulang dengan berbagai alasan, terlepas dari absen ceklock.

ASN yang saat ini hadir dalam apel, menurut Sekda,sudah cukup untuk bekerja di kantor ini.”Perlu adanya pendataan pegawai ulang, untuk BKD nanti dilihat ulang lagi,dimana OPD yang jumlah ASN nya banyak bisa dilihat dari uraian tugas, hanya satu dua orang yang bekerja dan lainnya tidak,” ucapnya.

Sehingga jika mau baik kedepan BKD bersama yang lainnya bisa berkomunikasi supaya terjadi keseimbangan pegawai. “Kalau tidak nanti penerimaan TPP pada akhirnya kurang,” katanya. (aa)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.