Karena Jatuh Cinta Sama Indonesia, Tunc Yavuzdogan Ingin Jadi WNI

0
Tunc Yavuzdogan. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Tunc Yavuzdogan, Warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari Turki pertama kali menginjakkan kakinya di Indonesia langsung merasa jatuh cinta. Apalagi saat berada di Papua.
Tunc Yavuzdogan WNA kelahiran Istanbul 17 Agustus 1970, agama Islam, pekerjaan  President Director Papua Explorers Dive Resort beralamatkan Pantai Pinsilin, Kampung Yenwaupnor, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, memiliki dua orang anak dan istri. Tunc mencintai Indonesia, sehingga dia memilih untuk menjadi warga Negara Indonesia.
Hal ini diungkapkan Tunc Yavuzdogan saat ditemui usai pengambilan sumpah janji kewarganegaraan yang d dampingi Kanwil Hukum dan HAM Papua Barat di aula Kanwil, Senin (31/8/2020).
Menurut Tunc, dia telah tinggal selama 12 tahun di Indonesia. Saat tiba di Papua dirinya langsung jatuh cinta dengan orang-orang Indonesia. “Sehingga saya mau membuat sesuatu untuk membantu masyarakat di Raja Ampat,” tuturnya.
Dengan kecintaannya kepada masyarakat Papua, maka dirinya mengambil keputusan untuk menjadi seorang Warga Negara Indonesia. “Saya memiliki resort di Raja Ampat, dengan memperkerjakan 120 Orang Asli Papua.  60  orang dari warga masyarakat Kampung Yenwaupnor, yang tidak jauh dari resort milik kami. Resort kami selalu dikunjungi turis dalam dan luar negeri, sehingga kami bisa menunjukkan kekhasan Raja Ampat dan Indonesia kepada mereka, ” ungkapnya.
Awal ia datang ke Indonesia bersama keluarga. Istrinya adalah Manajer  Adidas, sedangkan ia sendiri memiliki bisnis di Turki untuk menyelam. “Dan ketika saya di Raja Ampat lebih dari empat tahun saya dibantu guru saya yang mengajarkan saya Bahasa Indonesia, membangun resort di Raja Ampat,” ungkapnya.
Saat ditanya untuk Istri dan anak apakah akan menjadi WNI, Tunc Yavuzdogan menyampaikan istri dan anaknya juga akan menjadi WNI, hanya saja saat ini mereka ada di Turki, karena pandemic Covid-19.
Karena Kecintaan Tunc Yavuzdogan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia Tunc Yavuzdogan berusaha untuk menghafal Pancasila secara perlahan-lahan, meski masih terputus-putus. Tunc Yavuzdogan menghafal Pancasila mulai dari sila pertama hingga sila kelima. “Sila ke empat yang paling panjang, itu saya sedikit lupa, ” akunya. (aa)
Editor: BUSTAM
 
 

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.