Kapolres Pegaf Prihatin Anak-anak di Kampung Jim Tak Bersekolah Selama Tiga Tahun

0
Kapolres Pegaf Kompol Bernadus Okoka, saat berkunjung ke lokasi terdampak banjir bandang di kampung Jim. (klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pegunungan Arfak (Pegaf), Kompol Bernadus Okoka, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pendidikan di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegaf.

Ia menyebutkan, banyak anak di kampung tersebut tidak bersekolah selama tiga tahun terakhir.

Hal itu diketahui saat Kapolres melakukan kunjungan ke lokasi terdampak bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kampung Jim, tepatnya di sekitar Kali Kus-kus.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyempatkan diri berkeliling dan berdialog dengan warga setempat.

“Miris, di Kampung Jim anak-anak tidak sekolah sudah tiga tahun. Padahal, sekolahnya ada, tapi tidak ada proses belajar mengajar,” ujar Kompol Okoka, Senin (27/5/2025)

Saat berbincang dengan sejumlah remaja di kampung tersebut, Kapolres mendapat informasi bahwa ketiadaan guru menjadi penyebab utama terhentinya aktivitas pendidikan di sana.

“Saya tanya kenapa mereka tidak sekolah, jawabannya karena tidak ada guru,” ungkapnya.

Menurutnya, secara fisik bangunan sekolah di Kampung Jim masih layak digunakan. Namun, akses yang sulit menuju kampung dinilai menjadi salah satu kendala dalam pemerataan layanan pendidikan.

“Kalau bangunan sekolahnya sangat layak, tapi karena letaknya jauh dari kota, mungkin itu yang jadi alasan tidak ada guru yang ditempatkan,” tambahnya.

Kapolres juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan anak-anak di daerah terpencil seperti Kampung Jim.

“Bagaimana anak Papua mau maju menuju Indonesia Emas 2045 jika saat ini saja mereka belum mendapatkan pendidikan yang layak?” ujarnya.

Ia menegaskan akan segera mengundang instansi terkait untuk membahas solusi mengaktifkan kembali proses belajar mengajar di kampung tersebut.

“Kami akan mengundang pihak dinas pendidikan untuk mengetahui mengapa tidak ada guru di sekolah itu. Saat ini kami masih fokus penanganan korban longsor, tapi secepatnya akan kami tindak lanjuti,” katanya.

Kapolres berharap pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, dapat memberikan perhatian lebih terhadap masa depan anak-anak Papua, khususnya di wilayah-wilayah terpencil. (mel)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses