MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Secara nasional Angka Stunting di Papua Barat berada di angka 26,2 persen dari 13 Kabupaten/ Kota di Provinsi Papua Barat.
Ada enam kabupaten yang angka prevalensi balita stunting di atas 30 persen.
Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani mengatakan balita stunting di Papua Barat angka tertinggi terdapat di Kabupaten Pegunungan Arfak sebesar 40,1 persen, sedangkan angka terendah terdapat di Kota Sorong sebanyak 19,9 persen.
Untuk enam kabupaten yang angka prevalensi balita stunting Kabupaten Pegaf 40,1 persen; Kabupaten Sorong Selatan 39,6 persen; Kabupaten Tambrauw 39,4 persen; Kabupaten Maybrat 34,5 persen; Kabupaten Raja Ampat 31,1 persen; dan Kabupaten Teluk Wondama 31,0 persen.
Ini disampaikan Wakil Gubernur saat ditemui wartawan usai sosialisasi RAN PASTI di Aston Niu Manokwari,Selasa (22/3/2022).
Wagub meminta Kabupaten/Kota memberikan perhatian dan berkomitmen bersama dengan dengan kepala daerah untuk mengalokasikan anggaran untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten/Kota.
“Kita berharap pada saat evaluasi APBD Kabupaten/Kota kami akan meminta perhatian dari Bappeda,BPKAD, dan Inspektorat juga untuk memberikan perhatian, supaya kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penanganan stunting itu tercover dan signifikan tergambarkan dalam rencana tahunan daripada Pemerintah Kabupaten/ Kota,” harapnya.
Sementara Kepala BKKBN Provinsi Papua Barat, Philmona Maria Yarollo berharap untuk enam kabupaten melalui sosialisasi yang diikuti oleh anggota tim tingkat provinsi dan kabupaten/kota baik Bupati dan Walikota, juga Bapeda, Kesehatan, PKK dan OPD terkait dapat menjadi perhatian semua.
“Dan kita berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten/Kota.”(aa)