MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Pendidikan telah mengucurkan bantuan dana praktek kerja industri (Prakerin) bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah ini.
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Drs. Arius Mofu, M.Pd mengatakan, dana bantuan prakerin itu senilai Rp4,1 miliar yang telah disalurkan ke 56 SMK dari jumlah 57 SMK di daerah ini.
“Bantuan dana praktek kerja industri itu untuk SMK di Papua Barat, kita sudah salurkan ke 56 sekolah dari 57 SMK. Penyerahan secara simbolis di SMAN 2 Manokwari kemarin oleh bapak Gubernur Dominggus Mandacan,”ujarnya saat ditemui wartawan kemarin.
Anggaran senilai Rp 4,1 miliar itu, telah disalurkan melalui rekening masing-masing sekolah, untuk semua SMK baik di kota hingga ke daerah terpencil di Papua Barat.
“Sudah ditransfer melalui rekening sekolah masing-masing, yang nantinya diperuntukkan untuk praktek kerja industri,” lanjut Mofu.
Mofu mengatakan, SMK merupakan pendidikan vokasi, sehingga membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah guna menunjang praktek industri di daerah ini maupun di daerah luar Papua.
“Kalau tidak didukung dengan anggaran dikawatirkan tidak dapat melaksanakan praktek industri di daerah Papua bahkan di luar Papua. Jika hanya mengandalkan dana dari orang tua, atau dana bos tidak cukup, maka harus ada bantuan dari pemerintah yang bersumber dari Otsus,”bebernya saat mengurai sumber anggaran tersebut.
Lebih lanjut Mofu mengatakan, dana bantuan yang sudah disalurkan ke masing-masing sekolah itu, setiap sekolah mendapatkan anggaran bervariatif sesuai kebutuhan di sekolah.
“Ada 56 SMK dari 57 SMK, di Papua Barat, besarannya tidak sama, yang di kota besarannya di bawah di sekolah yang ada di pinggiran. Kemudian dilihat dari jumlah siswa, kalau siswa kota cenderung banyak, dibanding dengan sekolah di Pinggiran dan di pedalaman,” jelasnya.
Diutarakan Mofu, Dinas Pendidikan tidak hanya bantuan prakerin, ada sejumlah bantuan-bantuan lain seperti Adem dan bantuan lainnya.(dra)
