MANOKWARI, KLIKPAPUA.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) sukses menggelar debat publik terakhir pada Kamis (31/10/2024) di Hotel Aston Niu Manokwari.
Debat ini kembali menampilkan dua pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati, yaitu calon nomor urut 1, Marinus Mandacan dan Daniel Mandacan (Madan), serta calon nomor urut 2, Dominggus Saiba dan Andy Salabai (Doman).
Dengan tema “Membangun Sinergitas Menuju Kabupaten Pegunungan Arfak yang Aman dan Berbudaya Guna Memperkokoh Kebangsaan,” kedua paslon saling beradu gagasan di hadapan lima panelis ahli.
Panelis yang terlibat antara lain Dr. Roberth KR Hammar, Rektor Universitas Caritas Indonesia Manokwari, Amus Atkana, Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI) Papua Barat-Papua Barat Daya, Dr. Selvi Tebay, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua.
Serta, Dr. Jan Pelarius Tata, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Papua, dan Dr. Hendrikus Renjaan, Dekan Fakultas Hukum Universitas Caritas Indonesia Manokwari.
Debat dibagi menjadi enam segmen, dimulai dengan pembukaan, pembacaan tata tertib, dan penyampaian visi, misi, serta program kerja oleh masing-masing paslon.
Ketua KPU Pegaf, Yosak Saroi, dalam sambutannya menegaskan pentingnya debat publik ini sebagai sarana untuk menyampaikan visi dan misi yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Saya berharap kedua pasangan calon dapat memaksimalkan waktu beberapa hari ke depan untuk berkampanye dengan cara yang sehat, damai, dan aman,” ujarnya.
Yosak juga menekankan nilai-nilai kekeluargaan yang harus dijaga di tengah dinamika politik. “Politik hanya berlangsung sebentar, tetapi kekeluargaan kita sebagai empat suku Arfak yaitu Suku Hatam, Moile, Sough dan Suku Meyah adalah abadi. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan,” tambahnya.
Ia mengajak seluruh tim pendukung dan masyarakat di 10 distrik serta 166 kampung untuk menyaksikan debat publik ini.
“Gunakan hak suara dengan bijak pada 27 November mendatang,” pesan Yosak, menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam proses demokrasi.
Debat publik ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pertarungan gagasan, tetapi juga memperkuat ikatan kekeluargaan di antara semua pihak yang terlibat. (dra)
Baca juga :