MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Terkait Pengaduan Aliansi Raja Ampat Bersatu (ARAB) mengenai Jalan Lingkar Waigeo (JLW) Bupati Raja Ampat Abdul Haris Umlati mengatakan, aduan itu sah-sah saja.
“Silahkan kami tidak ada masalah. Masalah Jalan Lingkar Waigeo itu malah pernah KPK yang usut, bukan Kejati lagi, tapi program lelang atau pekerjaan berjalan dengan baik,” tegas Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati saat ditemui, Jumat (27/2/2021) usai dilantik di audotorium PKK Provinsi.
Menurut orang nomor satu di Raja Ampat ini, mega proyek Jalan Lingkar Waigeo (JLW) saat tengah dipending dan belum dilanjutkan. “Lantaran karena banyak orang pintar, supaya yang pintar itu bisa melakukan apa yang menjadi harapan mereka,” katanya.
Orang pintar yang dimaksud di sini mereka yang tidak menginginkan adanya pembangunan di Raja Ampat, dengan berbagai alasan yang menurutnya, tidak masuk akal. “Proyek Mega Proyek JLW memang belum selesai dikerjakan, proyek tersebut bersumber dari APBN tahun 2013,2014,dan 2015, belum selesai dikerjakan karena banyaknya intervensi dari pihak luar,” ungkapnya.
Intervensi itu dilakukan berkaitan dengan unsur politik, dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi, tetapi tidak untuk membangun daerah. “Riilnya begitu. Mereka tidak berpikir menabur dulu baru menuai,” ucapnya.
Lanjut Bupati Umlati, program jalan lingkar Raja Ampat tetap akan dilaksanakan. Telah menjadi rencana Kementrian PUPR kedepan. Dan jalan lingkar tersebut tidak masuk dalam cagar alam. “Tentunya kalau cagar alam kita sudah alih status kawasan,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Alexander Marwata mengatakan, untuk masalah Jalan Lingkar Waigeo dirinya belum mengetahui secara pasti. “Secara detail dan teperinci saya belum tau apakah sudah dilaporkan ke KPK atau belum, pimpinan kami juga belum tau, tapi nanti kasus itu akan kami dalami lagi,” tandasnya usai pertemuan dengan Ombudsman Perwakilan Papua Barat sore kemarin di kantor Ombudsman. (aa)