MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari menyerahkan bantuan komputer kepada SMP YPK 1 dan SMP YPK 2 Manokwari, Selasa (1/11/2022) di aula SMP YPK 2 Manokwari.
Bantuan komputer ini diserahkan langsung oleh Bupati Manokwari Hermus Indou, didampingi asisten I Setda Manokwari, Wanto, beserta pimpinan OPD di lingkup Pemkab Manokwari dan dihadiri anggota DPRD Manokwari, Erni Sosang.
Penyerahan bantuan itu, dalam rangka bulan bakti gotong royong Pemkab Manokwari menyongsong HUT Kota Manokwari ke-124 tahun.
Kepala Sekolah SMP YPK 2 Manokwari, Isak Kamodi mengatakan di kedua sekolah Yayasan Pendidikan Kristen di tanah Papua ini memiliki siswa sekitar 600-700 siswa, 95 persen adalah orang asli Papua (OAP) dari berbagai latar belakang buruh kasar, mulai dari pedagang dan petani.
“Meskipun dari latar belakang yang beragamz semangat belajar dari anak-anak ini sangat tinggi,” kata Isak.
Isak mengatakan, dengan adanya bantuan komputer ini tentu dapat mendukung proses belajar mengajar di SMP YPK 1 dan SMP YPK 2 Manokwari.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manokwari, Martinus Dowansiba melaporkan, bantuan komputer kepada SMP YPK 1 dan SMP YPK 2 Manokwari ini masing-masing sekolah mendapatkan 10 unit komputer.
“Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari anggaran Otonomi khusus sebesar Rp 200 juta, yang termuat dalam DPA Dinas pendidikan Manokwari tahun 2022,” kata Martinus.
Bupati Manokwari Hermus Indou menuturkan, kunjungan Pemkab Manokwari tidak hanya menyerahkan bantuan, melainkan ingin melihat dan mendengarkan langsung kondisi umum penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut.
Bupati Hermus mengutarakan, sumber daya manusia (SDM) yang bekualitas terlahir dari pendidikan yang mumpuni, untuk itu Pemkab Manokwari berkomitmen menaruh perhatian terhadap lembaga pendidikan di daerah ini.
“Kualitas pendidikan menjadi kata kunci, dimana menjadi tanggungjawab bersama Pemkab Manokwari dan penyelenggara pendidikan itu sendiri,” tutur Bupati Hermus.
Sekolah Yayasan Pendidikan Kristen menjadi pionir pendidikan di tanah Papua, hingga saat ini masih tetap eksis. (dra)
