MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Papua Barat berhasil mencapai target nasional dalam pelayanan Keluarga Berencana (KB) dengan jumlah akseptor mencapai 3.266 orang.
Capaian ini disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat, Philomena Yarolo tepat di Hari Kontrasepsi Sedunia, Kamis (26/9/2024) di Manokwari.
Dikatakan, Philomena bahwa Pencapaian ini melebihi target yang ditetapkan dan menempatkan Papua Barat dan Papua Barat Daya di 10 besar nasional dengan capaian 148,44 persen.
“Kita bersyukur bahwa target 3.266 akseptor berhasil tercapai, bahkan Papua Barat dan Papua Barat Daya masuk dalam 10 besar nasional dengan capaian 148,44 persen,” ucapnya.
Keberhasilan ini kata, Philomena, merupakan hasil dari kerja keras berbagai pihak, termasuk tenaga medis, mitra kerja, dan masyarakat. Serta momentum penting untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mencegah stunting.
“Pada momen peringatan ini juga untuk memperluas pengetahuan masyarakat tentang pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas,” ujarnya.
Philomena mengungkap, target tersebut meliputi berbagai metode kontrasepsi, baik metode jangka panjang seperti IUD, implan, MOW, MOP, maupun metode non-jangka panjang seperti pil, suntik, dan kondom.
Untuk wilayah Papua Barat, targetnya adalah 1.564 akseptor, sementara Papua Barat Daya ditargetkan 1.702 akseptor.
“Pelayanan KB ini berlangsung sejak 10 hingga 20 September 2024, dengan tambahan tiga hari untuk proses penginputan data,” ucapnya.
Keberhasilan ini juga diharapkan dapat meningkatkan indikator kinerja utama (MCPR) di Papua Barat dan Papua Barat Daya, meskipun pencapaian di wilayah ini masih tergolong rendah.
BKKBN terus bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kabupaten/kota, mitra kerja seperti IDI, IBI, dan fasilitas layanan kesehatan lainnya untuk memastikan pelayanan KB berjalan dengan baik.
Selain itu, evaluasi dilakukan terhadap 12 kabupaten/kota di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Dari hasil evaluasi, sembilan kabupaten/kota telah berhasil melampaui target, yaitu Raja Ampat, Manokwari, Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Fakfak, Teluk Bintuni, dan Kota Sorong.
Pencapaian ini menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga melalui penggunaan berbagai pilihan kontrasepsi yang tersedia.
“BKKBN juga menekankan bahwa perencanaan keluarga tidak hanya berkaitan dengan membatasi jumlah anak, tetapi juga bagaimana merencanakan masa depan keluarga secara matang,” ujarnya.
Masyarakat diharapkan menggunakan kontrasepsi secara sadar, bukan karena paksaan, demi meningkatkan kualitas hidup dan mencegah stunting.
Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, juga dilakukan untuk mendukung penyediaan layanan yang lebih komprehensif. (aa)