MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Gerakan untuk menumbuhkan kesadaran warga Kabupaten Manokwari menjaga laut dari kerusakan terumbuh karang dan sampah plastik, makin gencar dilakukan oleh Komunitas Dive Ketapang (KDC) Manokwari.
Sebelumnya KDC mengundang Bupati Manokwari, Hermus Indouw menanam karang secara simbolis di perairan Kwawi, kali ini menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 Tahun, KDC kembali beraksi. Kali ini KDC mengadakan lomba kumpul sampah plastik bagi warga sekitar perairan Kwawi dan penanaman karang serta pengenalan alat scuba bagi warga sekitar.
Ketua Komunitas, Alex Sitanala mengatakan lomba kumpul sampah plastik sudah dilakukan pada 7 Agustus. Ada sekitar 60 warga yang terlibat dengan sampah plastik yang terkumpul seberat 640 kg. “Warga yang terlibat ada anak-anak, ibu-ibu dan para pemuda yang berasal dari Kwawi, Pulau Mansinam dan warga Kenari Tinggi. Jumlah keseluruhan sekitar 60 orang,” tandas Alex Sitanala di Sekretariat KDC Manokwari Kwawi, Minggu (8/8/2021).
Hasil pengumpulan sampah ini, kata Alex selanjutnya akan dinilai oleh tim Juri Panitia, lalu akan diberikan hadiah berupa uang. Hadiah bagi kategori orang dewasa, juara 1 sebesar Rp 2 juta, juara 2 sebesar Rp 1,5 juta dan juara 3 sebesar Rp 1 juta. Kategori anak, juara 1 Rp 700 ribu, juara 2 Rp 500 ribu dan juara 3 Rp 250 ribu.
“Hadiah hanya sebagai motivasi, tujuan kami sebenarnya adalah memberikan contoh dan ajakan kepada semua warga Kabupaten Manokwari, bahwa laut bukan tempat, sehingga warga memiliki kesadaran untuk mengontrol sikap dan bijak dalam mengkonsumsi kemasan plastik dan membuang sampah pada tempat yang seharusnya. Bukan membuang sampah ke laut,” jelasnya.
Salah satu pembina KDC, Hance Krey menambahkan, kegiatan berikut yang akan dilakukan pada Tanggal 11 Agustus nanti adalah penanaman karang dan pengenalan alat scuba bagi masyarakat yang ingin belajar dan mencoba alat scuba.
Tujuan umum dari kegiatan-kegiatan ini adalah memberikan pemahaman dan kesadaran kepada warga untuk bersama-sama peduli pada laut kita khususnya perairan Teluk Doreri. “Kami ingin memulihkan pesisir kwawi dan melindungi karang yang ada di sini, sehingga ikan-ikan bisa kembali banyak, nelayan tradisional juga bisa senang kalau mancing dan kita ingin menjadikan Teluk Doreri sebagai taman laut dalam kota,” tuturnya.
Alex dan Hance juga berharap Pemerintah Daerah peka dengan kondisi ini. ” Kami sangat berharap ada kebijakan membuat aturan pengendalian sampah. Sehingga sampah di laut berkurang, bahkan ada efek jerah bagi warga dan pelaku usaha yang membuang sampah non organik ke laut.Mari kitong bergerak bersama menjaga perairan Teluk Doreri,” tutup Bung Icon, panggilan akrab Alex Sitanala. (ab/*)