Pj Gubernur Waterpauw Instruksikan Dinas PUPR Papua Barat Eksekusi Kerusakan Rumah Akibat Banjir

0
Rapat koordinasi penanganan bencana banjir dan longsor di Kota Sorong, Senin (29/8/2022). (Foto: Ist)

KOTASORONG,KLIKPAPUA.com- Rapat evaluasi penanganan banjir membuka ruang diskusi sejumlah topik, salah satunya perbaikan puluhan rumah rusak berat dan ratusan unit kategori ringan di sejumlah titik.

Penjabat Gubernur Papua Barat telah meminta Plt. Kadis PUPR untuk menindaklanjuti.

Dijelaskan Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, untuk pembersihan fasilitas sekolah dan rumah ibadah akan bekerjasama dengan aparat gabungan TNI/Polri.

“Kalau dilihat kerusakan 40 rumah yang rusak berat dan rusak ringan sebanyak 157 unit. Nanti teman-teman kita dari TNI/Polri bantu seperti gereja dan masjid kemudian sekolah-sekolah yang perlu dibersihkan,” helas Pj. Gubernur Waterpauw, Senin (29/8/2022).

“Kemudian yang bisa ditangani oleh tim PUPR dan Balai bisa sama-sama. Kerja bareng saja,” sambungnya.

Plt. Kepala Dinas PUPR Papua Barat, Yohanes Momot, menambahkan hari ini aktifitas perbaikan telah dimulai sembari menunggu informasi data lainnya melalui BPBD Papua Barat.

Selain itu saat memonitor lapangan ditemui salah satu drainase tidak seimbang dengan debit air akibat curah hujan sehingga menyebabkan terjadi banjir.

“Untuk beberapa rumah kami sudah eksekusi untuk perbaikan hari ini. Saya kemarin jalan dari Galian C sampai lapas itu banyak saluran yang diatasnya dua meter tetapi saat masuk di kompleks ada yang 80 cm karena sudah melewati banyak rumah,” ucap Plt Kadis PUPR Papua Barat.

Dirinya juga mengusulkan daerah tersebut untuk direlokasi agar perbaikan berkaitan normalisasi air mencegah banjir saat musim penghujan.

“Pak Walikota saran kami rumah-rumah disekitar itu harus kita bongkar karena drainase tidak dapat berfungsi sehingga suatu saat air pasti meluap. Situasi dilapangan ada penyempitan karena banyak rumah yang sudah dibangun diatas saluran. Kalau perbaiki saat turun hujan pasti keluar air di badan jalan,” terang Momot.

Untuk diketahui saat ini terdapat lima kebutuhan utama diantaranya bahan makanan, air bersih, pengobatan kesehatan, pembersihan lokasi banjir dan longsor serta revitalisasi saluran drainase.(rls/bm)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.