KAIMANA,KLIKPAPUA.com – Pemerintah Kabupaten Kaimana mempertanyakan sumbangsih Kamar Dagang Industri (Kadin) Papua Barat dalam pembuatan film ‘Tujuh Senja’ yang saat ini sedang digarap.
Pertanyaan ini mencuat menyusul adanya pernyataan Ketua Umum Kadin Papua Barat yang menyebut, pihak Kadin sedang berupaya memajukan sektor pariwisata Papua Barat dengan memproduksi film ‘Tujuh Senja.’
Pemda Kaimana melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Jafar Werfete menegaskan, pembuatan film Tujuh Senja, murni merupakan ide Pemda Kaimana yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo), dimana salah satu kesepakatan Aspeksindo adalah lahirnya sebuah film yang menceritakan kehidupan masyarakat pesisir.
Biaya untuk pembuatan film ini, lanjut Jafar, disponsori oleh Bank Papua, termasuk Pemerintah Kabupaten Kaimana sendiri yang pendanaannya akan didorong melalui APBD Perubahan tahun 2024.
“Jadi jangan asal buat pernyataan, karena ini akan menyulitkan Pemerintah Kabupaten Kaimana ketika berhadapan dengan DPRD dan juga Bank Papua selaku pihak yang mensponsori,” tegas Jafar via ponsel, Rabu (7/8/2024) petang.
Ia meminta Kadin Papua Barat untuk memperjelas maksud dari pernyataan tersebut. “Jika memang Kadin ikut menggagas, berapa besar dana yang Kadin sumbangkan untuk pembuatan film ini, supaya tidak menimbulkan pertanyaan dari DPRD Kaimana nanti ketika kami mengusulkan anggaran dalam dokumen APBD Perubahan 2024,” pungkas Jafar.
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Papua Barat, Suriyati mengatakan, Kadin Papua Barat terus berupaya memajukan sektor pariwisata di daerahnya.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan memproduksi film berjudul “Tujuh Senja” yang mengambil latar belakang keindahan alam Kabupaten Kaimana.
Film ini sebutnya, merupakan bagian dari upaya Kadin untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor pariwisata. “Melalui film ini, kami ingin memperkenalkan keindahan alam Kaimana ke seluruh Indonesia, bahkan dunia,” ujarnya saat di Pujasera Kaimana, Selasa (6/8/2024). (red)