Gegara Limit Lampu, 2 Oknum Guru di Kaimana Diduga Aniaya Siswa

0
Ilustrasi
KAIMANA,KLIKPAPUA.com–Gegara menurunkan limit lampu sekolah dua oknum guru di Kaimana diduga menganiaya siswanya.
Orang tua korban Syamdiah Latif mengungkapkan bahwa kejadian naas itu terjadi di SMA Negeri 2 Kaimana pada 3 Juni 2025 lalu. “Jadi anak saya diduga telah menurunkan limit lampu sekolah bersama kedua rekannya, ” terang ibu korban kepada klikpapua.com, Jum’at (25/7/2025).
Tak lama kemudian datanglah salah satu oknum guru memanggil ketiga korban lalu menganiaya mereka.
Korban berinisial (RPR) mengungkapkan, setelah dipukul ketiganya diancam akan dikeluarkan dari sekolah, jika melaporkan masalah tersebut kepada orang tua. “Sesaat kemudian datang oknum guru lain lalu menganiaya ketiga siswa tersebut,” ungkap korban.
Korban belum sempat berbicara oknum guru mulai melancarkan tendangnya ke muka korban hingga menyebabkan korban terlempar ke dinding dan bercucuran darah.
“Lalu oknum guru tersebut memukul leher korban yang menyebabkan korban terjatuh, setelah menganiaya korban oknum guru tersebut merangkul korban dan membujuk korban agar tidak menangis, ” ucapnya.
Orang tua korban menjelaskan ketika anaknya pulang dari sekolah mulutnya berdarah, sedangkan hidung, bibir bengkak dan rahang anaknya bergeser. “Kejadiannya pada hari Selasa tanggal 3 Juni 2025 dan kami baru mengetahuinya pada Kamis tanggal 5 Juni 2025,” bebernya.
Mengetahuinya kejadian tersebut ayah korban mendatangi pihak sekolah lalu menampar salah satu oknum guru tersebut, sejauh ini permasalahan dengan pihak sekolah telah selesai. Karena oknum guru tersebut siap bertanggungjawab dan menanggung biaya operasi anaknya.
Parahnya saat penerimaan rapor, anak tersebut telah dikeluarkan dari sekolah tersebut, tanpa ada alasan yang jelas, orang tua korban telah berusaha meminta kebijakan dari pihak sekolah, namun tidak diindahkan.
Ia berharap, agar masalah tersebut bisa cepat terselesaikan, sehingga anaknya yang dikeluarkan, bisa kembali bersekolah, tanpa adanya rasa takut.
Kepala sekolah tersebut ketika dikonfirmasi via telepon maupun whatsapp, hingga berita ini dinaikkan, tidak juga merespon. (lau)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses