Kalah Telak dari Jateng, Tim Voli Indoor Putra Papua Barat Gagal Bawa Pulang Medali

0
Pertandingan perebutan medali perunggu voli indoor putra antara Jawa Tengah vs Papua Barat - Foto: PB PON Papua/Hariandi Hafid
JAYAPURA,KLIKPAPUA.com— Tim voli indoor putra Papua Barat gagal membawa pulang medali perunggu di babak perebutan juara 3 di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021, setelah kalah 3-0 dari Jawa Tengah.
Bermain di Gedung Olahraga Koya Koso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Senin (11/10) kubu Papua Barat terlihat bermain tidak seperti laga sebelumnya. Sementara Jawa Tengah (Jateng) yang dibekali beberapa pemain nasional bermain konsisten hingga set terakhir.
Di set pertama, Jawa Tengah menutup laga dengan skor 25-23. Sementara di set kedua dan ketiga 25-20 dan 25-23. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan Jateng 3-0.
Dengan kemenangan ini, tim putra Jawa Tengah berhak membawa pulang medali perunggu. Sementara Papua Barat hanya menempati ranking ke-4.
Pelatih Kepala Voli Indoor Putra Papua Barat, Sandra C. Mandosir mengatakan kondisi anak asuhnya memang tidak dalam kondisi prima. Hal itu disebabkan sering terlambatnya pengantaran makanan para atlet dari panitia.
“Anak-anak selalu makan jam 10 malam sehingga jam istirahat menjadi terlambat. Seharusnya kalau terlambat, panitia harus berkoordinasi dengan kami. Apalagi tempat tinggal kami jauh dari tempat penjual makanan. Jadi faktor ini yang sebabkan stamina anak-anak turun drastis,” kata Mandosir.
Dirinya berharap, apabila ada iven bergengsi seperti saat ini, tuan rumah bisa lebih memperhatikan hal-hal seperti ini. “Saya sebagai orang Papua ikut malu dengan pelayanan yang kurang memadai,” sambungnya.
Sementara Pelatih Kepala voli indoor putra Jawa Tengah, Moh Hajid mengatakan kerjasama tim yang membawa kubunya berhak membawa pulang medali perunggu, meskipun target awal adalah emas.
Ia akui, tim Papua Barat sejak awal tampil sangat baik, namun bermodal sudah pernah bertemu sebelumnya, mereka  sudah mengetahui pola permainan mereka.  “Jadi kami sudah tau pemain Papua Barat mana yang paling sering mendapat bola-bola spike, ditambah kami perkuat penerima bola pertama. Alhasil kami bisa mengatasi serangan mereka,” kata Hajid. (Alex/Aurora) 

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.