Seorang pengendara motor bernama Sakriana mengambil sikap hormat dengan penuh khidmat saat Bendera Merah Putih dikibarkan pada HUT Korpri ke-54 yang dilaksanakan Bawaslu Papua Barat, Senin (1/12/2025).(Foto: Bawaslu PB)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Sebuah momen inspiratif terjadi pada Upacara Hari Ulang Tahun Korpri ke-54 yang dilaksanakan Bawaslu Papua Barat pada Senin (1/12/20225). Di tengah prosesi pengibaran Bendera Merah Putih, seorang pengendara motor bernama Sakriana tiba-tiba menghentikan kendaraannya dan mengambil sikap hormat dengan penuh khidmat.
Aksi spontan itu terekam kamera tim Bawaslu Papua Barat dan langsung mengundang apresiasi. Meski sedang berada di atas motor dan kondisi fisiknya tidak sepenuhnya prima, ia dengan tegas menunjukkan penghormatan kepada Sang Merah Putih. Sebagai bentuk apresiasi, Bawaslu Papua Barat menelusuri identitas ibu tersebut dan mengundangnya ke kantor untuk menerima penghargaan langsung dari Kepala Sekretariat Bawaslu Papua Barat, Susilo.
Dalam kesempatan itu, Susilo menyampaikan bahwa tindakan Sakriana menjadi contoh nyata tentang kecintaan pada negara. “Ketika bendera dinaikkan, semua orang seharusnya menghentikan aktivitas. Kami melihat ibu memberikan hormat meski sedang berada di atas kendaraan. Ini adalah sikap yang patut dihargai,” ujarnya.
Sakriana mengatakan bahwa apa yang ia lakukan adalah bentuk rasa hormat kepada simbol negara. “Sebagai warga negara yang baik, apa salahnya menghormati bendera kita. Kita (saat ini) tinggal menikmati hasil perjuangan para pahlawan yang telah berkorban nyawa, jiwa, dan harta. Jadi menurut saya apa salahnya meluangkan waktu beberapa menit saja (untuk hormat bendera),” ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Bawaslu Papua Barat juga memberikan bantuan sebagai bentuk dukungan dan ucapan terima kasih atas ketulusan sikap Sakriana. Susilo menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kelembagaan dari Bawaslu Papua Barat terhadap warga yang menjaga nilai-nilai kebangsaan.
Momen ini menjadi pengingat bahwa penghormatan kepada bendera bukan hanya ritual, tetapi simbol kecintaan, rasa syukur, dan penghargaan kepada para pendahulu bangsa.(rls/red)
