
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Palang Merah Indonesia (PMI) Papua Barat menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) tahun 2025 untuk memilih kepengurusan baru periode 2025–2030.
Kegiatan berlangsung di Manokwari, Kamis (18/9/2025), dihadiri pengurus PMI pusat, pengurus provinsi, serta perwakilan PMI kabupaten/kota, kecuali Fakfak.
Plt Ketua PMI Papua Barat, La Abidin, mengatakan musyawarah provinsi merupakan agenda lima tahunan yang tidak hanya memilih kepengurusan baru, tetapi juga menyusun arah kebijakan dan program kerja organisasi ke depan.
“PMI hadir di Indonesia sejak 17 September 1945. Hari ini, dalam Musprov, kita memperingati 80 tahun berdirinya Palang Merah sekaligus meneguhkan komitmen untuk tetap netral dan hadir di tengah masyarakat, baik dalam kondisi konflik maupun bencana,” ujar La Abidin.
Ia menegaskan, kehadiran PMI di Papua Barat sudah terbukti dalam berbagai peristiwa, salah satunya banjir bandang Teluk Wondama tahun 2010, ketika relawan PMI bertugas hampir satu tahun penuh mendampingi korban.
Ketua Bidang Hukum Pengurus Pusat PMI, Rapiudding Hamarung, yang hadir dalam Musprov, menjelaskan bahwa agenda lima tahunan ini penting untuk memastikan kesinambungan organisasi.
Menurutnya, pengurus PMI dapat dipilih kembali tanpa batasan periode selama masih sehat dan mampu berkontribusi.
“Beda dengan politik, PMI murni organisasi kemanusiaan. Selama masih bisa bekerja untuk masyarakat, seseorang bisa kembali dipercaya menjadi pengurus,” tegasnya.
Rapiudding juga mengungkapkan, PMI bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membangun pabrik kantong darah yang ditargetkan beroperasi Oktober mendatang.
Pabrik tersebut diproyeksikan memproduksi 5–7 juta kantong darah per tahun, sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasional.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Manokwari, Niko Tike, berharap Musprov ini melahirkan kepengurusan baru yang solid.
Ia menekankan, pelayanan darah menjadi tugas penting PMI Papua Barat yang harus terus diperkuat.
“PMI perlu menjamin ketersediaan darah sekaligus gencar melakukan sosialisasi donor darah di seluruh wilayah Papua Barat,” ujarnya.
Musprov PMI Papua Barat diharapkan menjadi momentum lahirnya kepengurusan yang kuat, responsif, dan berkomitmen menjalankan misi kemanusiaan di tanah Papua. (mel)