Hari Pertama SPMB, Orang Tua Serbu Disdik Manokwari karena Tak Kebagian Formulir

0
Sejumlah warga mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Manokwari Lantaran mereka tidak kebagian formulir pendaftaran SPMB. (Foto; Gemelin/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Hari pertama pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Manokwari diwarnai kepadatan dan protes dari sejumlah orang tua siswa yang tidak mendapatkan formulir pendaftaran.

Sejak pagi, Selasa (1/7/2025), kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Manokwari dipadati warga. Mereka datang bersama anak-anaknya sambil membawa berkas persyaratan, berharap bisa segera mendaftarkan anak ke sekolah negeri, namun terkendala keterbatasan formulir.

Salah satu orang tua, Yuliana, mengaku kecewa karena telah datang lebih awal namun tetap tidak kebagian formulir.

“Kami ingin anak kami sekolah, tapi di sini tidak jelas prosedurnya. Sudah antri dari pagi, tapi formulirnya tidak cukup,” keluhnya.

Sekretaris Disdik Manokwari, Paitu Sayori, menjelaskan bahwa mekanisme penerimaan siswa baru tahun ini mengacu pada Peraturan Mendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025 tentang SPMB dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK.

“Penerimaan siswa baru tahun ajaran ini mengikuti juknis dari kementerian. Disdik hanya memfasilitasi dan mendata calon peserta didik untuk penempatan di sekolah sesuai daya tampung,” ujar Paitu.

Ia menyebut, keterbatasan formulir disebabkan banyaknya peminat di sejumlah sekolah favorit.

Untuk mengantisipasi kelebihan pendaftar, pihak Disdik telah menyiapkan opsi penempatan siswa ke sekolah lain yang kuotanya belum terpenuhi, seperti SMA Negeri 4 dan SMP Negeri 29 Manokwari.

Kepala Bidang SMA/SMK Disdik Manokwari, Recky A.D. Risamasu, menyampaikan bahwa pelaksanaan SPMB serentak dilakukan pada 2 Juli 2025 untuk semua jenjang pendidikan, dari TK hingga SMA/SMK.

“Secara umum berjalan baik, tapi memang ada beberapa sekolah yang mengalami lonjakan pendaftar seperti SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2. Kami akan mengakomodasi siswa yang belum tertampung agar tetap bisa bersekolah,” kata Recky.

Ia menambahkan, verifikasi berkas akan dilakukan berdasarkan domisili siswa.

“Kami minta orang tua juga mempertimbangkan sekolah swasta yang kualitasnya juga baik, agar anak-anak tetap bisa melanjutkan pendidikan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang SMP Disdik Manokwari, Pardjiyanti, menegaskan bahwa dinas akan memetakan lokasi tempat tinggal calon siswa untuk ditempatkan di sekolah terdekat.

“Jika sekolah negeri penuh, kami arahkan ke sekolah swasta yang masih memiliki kuota. Intinya, semua anak harus tetap bisa bersekolah,” tegasnya.

Disdik Manokwari memastikan akan terus memantau pelaksanaan SPMB di seluruh satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta, demi menjamin setiap anak memperoleh hak belajar secara adil dan merata. (mel)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses