326 PPPK tahap pertama di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Papua Barat saat dilantik di Aula Asrama Haji Kanwil Kemenag Papua Barat, Senin (26/5/2025).
SORONG,KLIKPAPUA.com – Suasana haru dan penuh semangat cinta mewarnai pelantikan 326 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap pertama di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Papua Barat yang bertempat di Aula Asrama Haji, Senin (26/5/2025).
Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor menekankan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni administratif, melainkan momentum sakral yang sarat makna spiritual dan sosial.
“Kita harus mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena hari ini adalah hasil dari penantian panjang dan perjuangan penuh liku-liku,” ungkapnya mengawali sambutan.
Ia menyebut PPPK kali ini sebagai “angkatan cinta,” merujuk pada nilai-nilai kasih sayang, solidaritas, dan pengabdian yang menyelimuti keseluruhan proses rekrutmen dan pelantikan.
Dalam sambutan yang penuh refleksi, ia menyoroti bahwa seluruh rangkaian kegiatan – dari sambutan, doa, hingga tangis haru para peserta – semuanya berpijak pada satu fondasi kuat: yakni cinta.
“Cinta kepada Tuhan, cinta kepada sesama manusia, dan cinta terhadap lingkungan adalah tiga nilai utama yang menjadi wajah baru birokrasi Kementerian Agama,” tegasnya.
Ia bahkan mengusulkan nama “angkatan cinta” bagi para P3K yang dilantik, sebagai simbol dari kesetiaan, kerja keras, dan pengorbanan yang telah mereka tunjukkan selama bertahun-tahun menanti kesempatan ini. Beberapa di antara mereka telah menunggu lebih dari 10 hingga 20 tahun.
Dalam momen pelantikan ini, Kakanwil juga menyapa satu per satu peserta dari berbagai daerah yang mengikuti pelantikan – mulai dari Papua, Makassar, Jawa, Batak, hingga Nias dan Maluku. Hal ini menurutnya menandakan bahwa pelantikan ini adalah bentuk nyata dari keberagaman dan semangat kebhinekaan.
Ia juga mengajak semua peserta untuk membalas kebaikan tanah Papua yang telah memberi mereka berkat, salah satunya dengan mendukung ekonomi lokal. “Cintai Mama-Mama Papua. Beli hasil jualan mereka, bukan karena kasihan, tapi sebagai wujud cinta terhadap tanah ini.”
Mengangkat kembali pesan Menteri Agama, ia menekankan bahwa birokrasi bukan sekadar struktur dan sistem, tetapi harus memiliki jiwa. “Birokrasi sejati bukan mesin yang dingin, tapi tangan-tangan hangat dari hati yang tulus. Mari ubah wajah birokrasi dari sekadar struktur menjadi makna, dari sistem menjadi jiwa,” ucapnya penuh semangat.
Ia juga menyinggung pentingnya kebersihan lingkungan sebagai bagian dari kecintaan kepada Tuhan dan sesama. Para ASN Kemenag khususnya di Papua Barat dan Papua barat Daya diimbau untuk aktif menjaga kebersihan kantor dan lingkungan sebagai bagian dari profil birokrasi baru yang berintegritas dan penuh cinta.
Menutup sambutannya, mengajak seluruh ASN Kementerian Agama untuk menjadikan cinta sebagai landasan dalam menjalankan tugas. “Cinta bukan hanya untuk pasangan, tetapi juga untuk pekerjaan, lingkungan, dan Tuhan. Semoga cinta yang mengalir hari ini dibawa pulang ke rumah, ke kantor, dan ke setiap pelayanan yang kita berikan.”
Pelantikan ini di hadiri para Pejabat Admisnistrator Kanwil Kemenag Papua Barat, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan menjadi momen bersejarah dan penuh makna bagi seluruh peserta, tidak hanya karena status kepegawaiannya, tetapi karena nilai-nilai luhur yang ditanamkan untuk menjalani pengabdian ke depan.(rls/red)