MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Tim gabungan pencarian dan evakuasi korban banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Jim, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), menghentikan sementara pencarian akibat keterbatasan alat berat dan medan yang sulit.
Kapolres Pegaf, Kompol Bernadus Okoka, mengungkapkan hingga saat ini masih ada empat orang korban yang belum ditemukan.
“Dari total 27 orang yang berada di lokasi saat kejadian, 16 orang ditemukan meninggal dunia, tujuh selamat, dan empat lainnya masih dinyatakan hilang,” ujar Kompol Bernadus di Manokwari, Selasa (27/5/2025).
Operasi pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan—terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BNPB, dan relawan—telah berlangsung selama 11 hari dari total 14 hari masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh BNPB.
Kompol Bernadus menjelaskan bahwa pencarian terkendala rusaknya alat berat milik Polda Papua Barat. Selain itu, kondisi medan yang terdiri dari patahan tanah, batu, dan pasir membuat pencarian manual menjadi sangat berisiko.
“Struktur tanah di sekitar lokasi mengalami patahan di sisi kanan dan kiri. Selain itu, hujan yang terus mengguyur kawasan Pegaf membuat situasi semakin membahayakan,” katanya.
Lokasi longsor utama berada sekitar lima hingga enam kilometer dari puncak perbukitan. Pemetaan yang dilakukan oleh tim SAR juga menunjukkan adanya potensi longsor susulan dari atas bukit, sehingga lokasi pencarian dinilai tidak aman.
“Seluruh jenazah yang telah ditemukan sudah berhasil dievakuasi. Titik-titik penggalian yang memungkinkan sudah habis, dan pencarian ke bagian bawah mengikuti aliran sungai tidak bisa dilakukan tanpa alat berat tambahan,” jelasnya.
Meski telah meninggalkan lokasi bencana, Kompol Bernadus menegaskan bahwa tim tetap siaga. Jika dalam sisa waktu operasi ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, tim gabungan siap kembali ke lokasi.
Selain pencarian, tim kepolisian juga melakukan kegiatan trauma healing bagi keluarga korban, yang dipusatkan di Polsek Masni dan beberapa titik lainnya.
Pemerintah Provinsi Papua Barat bersama jajaran Polri juga telah menyalurkan bantuan sosial untuk keluarga korban sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak.
Kompol Bernadus mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan lereng bukit, untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. (mel)