Polda Papua Barat Klarifikasi Dugaan Keluarga Iptu Tomi Marbun, Beberkan Kronologi Kejadian

0
Polda Papua Barat menggelar konferensi pers soal hilangnya Mantan Kasat Reskrim Polres Bintuni, Iptu Tomi Marbun. (Foto: Gemelin/klikpapua.com)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Polda Papua Barat bersama Polres Teluk Bintuni mengungkapkan kronologi hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun saat operasi pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Pernyataan ini sekaligus menanggapi dugaan yang muncul dari pihak keluarga mantan Kasatreskrim Polres Bintuni.

Konferensi pers digelar di Mapolda Papua Barat, Selasa (28/3/2025), dipimpin oleh Kabid Humas Polda Papua Barat, didampingi Kapolres Teluk Bintuni AKBP Choiruddin Wachid dan Kepala Basarnas Manokwari.

Kronologi Kejadian

Kapolres Teluk Bintuni menjelaskan, pada 16 Desember 2024, tim gabungan TNI-Polri bergerak menuju Kali Biru melalui Gunung Meyerga untuk memburu anggota KKB. Mereka tiba di lokasi dan bermalam di sekitar sungai.

Esok paginya, tim melanjutkan perjalanan ke Kali Cempedak. Pada 18 Desember 2024, tim yang berjumlah 20 orang dibagi menjadi dua regu.

Regu pertama dengan 12 orang menyeberang sungai, sementara regu kedua yang berisi delapan orang bertugas di titik bermalam.

“Iptu Tomi Marbun sebagai pimpinan tim meyakinkan anggota untuk menyeberang sungai, meskipun arus deras dan lebar,” kata Kapolres.

Bripka Rolando Manggaprow, Kanit Buser yang lebih dulu mencoba menyeberang, sempat kesulitan dan hampir tenggelam akibat derasnya arus.

Ia berhasil bertahan dengan berpegangan pada batang kayu. Bripka Rolando kemudian memperingatkan agar anggota lain tidak menyeberang.

Namun, Iptu Tomi tetap berusaha menyeberang bersama anggota lainnya. Tiba-tiba terdengar dua kali teriakan dari arah sungai. Saat tim kembali ke tepi sungai, mereka melihat Iptu Tomi dalam kondisi jatuh bangun di tengah arus.

“Kanit Resmob yang mencoba menolong ikut terbawa arus deras dan hampir tenggelam. Upaya penyelamatan dilakukan, tetapi Kasat Reskrim tidak lagi terlihat di sungai,” jelasnya.

Tim yang berada di sisi lain sungai segera melakukan pencarian dan melaporkan insiden tersebut ke tim di Kali Cempedak. Komunikasi dilakukan melalui HT satelit milik TNI AD untuk meminta bantuan.

Proses Pencarian

Kapolres Teluk Bintuni berkoordinasi dengan Danyon 642/Kps Meyado untuk mencari longboat guna operasi pencarian. Pada 19 Desember 2024, pencarian dimulai, tetapi terhambat oleh hujan dan derasnya arus sungai.

Pada 20 Desember, tim gabungan TNI-Polri dan Basarnas menyisir lokasi hilangnya Iptu Tomi hingga tiga kilometer ke arah hilir. Namun, pencarian terhambat setelah longboat yang digunakan menabrak batang kayu dan pecah.

Pencarian berlanjut dengan helikopter Damai Cartenz pada 21 Desember 2024. Pada 22 Desember, keluarga yang ikut dalam pencarian membawa seorang paranormal yang mengklaim melihat seseorang di tengah hutan.

“Kami tetap mengutamakan aspek keamanan karena kawasan tersebut rawan pergerakan KKB,” ujar Kapolres.

Pada 23 hingga 25 Desember, pencarian dilakukan melalui udara dan sungai. Namun, upaya penyelaman sulit dilakukan karena arus yang kuat dan air yang keruh.

Pada 27 Desember, pencarian udara kembali dilakukan. Hingga 31 Desember, Polres Teluk Bintuni mengimbau masyarakat untuk melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan Iptu Tomi.

Pencarian tahap pertama dilakukan selama 14 hari, dari 18 hingga 31 Desember 2024. Tahap kedua berlangsung selama tujuh hari, dari 27 Januari hingga 2 Februari 2025.

Selama pencarian tahap kedua, dua insiden terjadi. Longboat yang digunakan tim pencarian dari TNI AD 642 Kapuas pecah dan terbelah dua.

Sementara itu, longboat yang membawa tim gabungan TNI-Polri terbalik akibat menabrak batang kayu, meski seluruh anggota berhasil menyelamatkan diri.

“Kami telah melakukan pencarian dengan berbagai metode, kecuali penyelaman karena kondisi sungai yang tidak memungkinkan,” tambah Kapolres. (mel)


Komentar Anda

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.