MANOKWARI, KLIKPAPUA.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat resmi merilis nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2024 mencapai 67,69 atau mengalami peningkatan sebesar 1,27 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023.
“Jika kita melihat tren perkembangan IPM Papua Barat dari tahun 2022 sampai dengan 2024 secara rata-rata meningkat sebesar 1,25 persen pertahun, dan tahun ini IPM Papua Barat meningkat 1,27 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023,” kata Merry, kepala BPS Papua Barat pada konferensi pers, Jumat (15/11/2024)
Merry mengungkapkan, Pertumbuhan IPM Provinsi Papua Barat dipengaruhi naiknya rata-rata pengeluaran perkapita yang disesuaikan. Indikator ini naik dari 8,38 juta di tahun 2023 menjadi 8,80 juta di tahun 2024.
Pada dimensi pengetahuan, tahun 2024, angka Harapan Lama Sekolah Provinsi Papua Barat mencapai 13,17 tahun yang artinya anak-anak umur 7 tahun memiliki harapan untuk dapat menikmati pendidikan selama 13,17 tahun atau setara menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I.
“Angka ini meningkat 0,01 tahun dari tahun 2023 yang sebesar 13,16 tahun. Selain itu, Rata-rata Lama Sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas juga meningkat 0,20 tahun pada tahun 2024 dari sebelumnya 7,66 tahun menjadi 7,86 tahun,” kata Merry
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2024 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga usia 68,47 tahun, lebih lama 0,19 tahun dibandingkan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.
Merry mengatakan, secara nasional IPM Papua Barat tahun 2024 berada pada kategori status sedang, dengan peringkat 36 dari 38 Provinsi di Indonesia.
“Tentunya nilai ini masih jauh di bawah nilai IPM Indonesia yang mencapai 75,02 dengan kategori status pembangunan manusia tinggi,” tambah Merry
Nilai IPM Provinsi Papua Barat juga masih berada di bawah nilai Provinsi Papua Barat Daya yang mencapai 69,65, namun memiliki status pembangunan manusia yang sama yaitu pada kategori sedang.
Seiring dengan pembangunan manusia Provinsi Papua Barat yang terus meningkat, hal yang sama terjadi di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat.
Dari total 7 kabupaten di Provinsi Papua Barat, terdapat 2 Kabupaten dengan status pembangunan manusia tinggi yaitu Kabupaten Manokwari 75,15 dan Kabupaten Fakfak 71,52.
Sementara kabupaten dengan status “sedang” sebanyak 4 mencakup Kabupaten Kaimana dengan nilai IPM 69,20, Teluk Wondama 64,52, Teluk Bintuni 69,79 dan Manokwari Selatan dengan nilai IPM 62,45.
Di Provinsi Papua Barat, masih tersisa 1 kabupaten yang kategori status rembangunan manusianya “rendah” yaitu Kabupaten Pegunungan Arfak dengan nilai IPM 58,71.
Namun, kondisi pertumbuhan IPM tahun 2024, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) menjadi yang tertinggi sebesar 1,54 persen dengan rata-rata pertumbuhan IPM 2022-2024 sebesar 1,48 persen.
Kemudian, Manokwari Selatan (Mansel) 1,46 persen, Kaimana 1,30 persen, Bintuni 1,13 persen, Wondama 1,07 persen, Fakfak 0,95 persen dan Manokwari 0,85 persen.
“Kami berharap, indikator ini dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan kedepan, terutama untuk pemerintah daerah,” tutup Merry. (dra)