JAYAPURA,KLIKPAPUA.com— Petani di enam kabupaten/kota di Papua telah melakukan digitalisasi, guna menebus pupuk bersubsidi yang diberikan oleh pemerintah.
Menurut Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, enam kabupaten/kota ini adalah Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Biak Numfor, Nabire, Manokwari, dan Kabupaten Sorong.
“Tadi kami sudah uji coba dengan petani di Kabupaten Keerom dengan pesanan pupuk bersubsidi melalui online dan berhasil dilakukan,” ungkapnya kepada wartawan di Jayapura, Papua, Kamis (25/7/2024) malam.
Kata Rahmat, untuk Kabupaten Merauke sendiri masih menggunakan sistem pemesanan pupuk secara manual dan belum dilakukan digitalisasi.
“Dari enam kabupaten/kota di Papua yang sudah lakukan digitalisasi pupuk subsidi, hanya Kabupaten Merauke yang masih memesannya secara manual menggunakan pola lama,” katanya.
Dia mengakui bahwa suplai pupuk bersubsidi ke Papua setiap tahun bisa mencapai 34 ribu. “Setiap tahun 34 ribu. Dimana 23 ribu disuplai ke Merauke dan sisanya ke enam kabupaten/kota lainnya di Papua,” ucap Rahmat.
Rahmat menyampaikan, tahun ini pupuk subsidi naik dua kali lipat, dimana yang sebelumnya 4,5 juta ton, kini dinaikan menjadi 9,5 juta ton.
“Hal ini merupakan kebijakan pemerintah pusat melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan secara nasional,” ujarnya.
Rahmat menyatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan di beberapa daerah di Papua, seperti Kabupaten Merauke, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom, guna memastikan pupuk subsidi benar-benar menyentuh petani di Papua.
“Dengan adanya proses digitalisasi ini kita bisa mengurangi adanya kecurangan dan juga memastikan pupuk bersubsidi benar-benar menyentuh petani di Papua,” pungkasnya. (RY)