Jumlah Penumpang Pesawat di Papua Barat Turun sepanjang Februari 2024

0
Jumlah Penumpang Pesawat di Papua Barat Turun sepanjang Februari 2024. (Foto: Elyas/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat merilis perkembangan transportasi per Februari 2024 di Papua Barat, Senin (1/4/2024). Data transportasi udara di 8 bandara melalui kantor Otoritas wilayah IX Manokwari. 

Kepala BPS Papua Barat, Merry menyampaikan, pada Februari 2024 jumlah penerbangan di Papua Barat sebanyak 994 pesawat, terjadi penurunan secara bulanan sebesar 2,26 persen. Namun secara tahunan tidak mengalami perubahan.

Lebih lanjut jelas Merry, penurunan jumlah penerbangan tertinggi terjadi di Bandara Utarum Kabupaten Kaimana.

Sementara, untuk jumlah penerbangan di Papua Barat Daya sebanyak 1.190 pesawat, terjadi penurunan baik secara bulanan sebesar 10,53 persen maupun secara tahunan sebesar 1,65 persen.

“Penurunan jumlah penerbangan tertinggi terjadi di Bandara Dominique Eduard Osok Kota Sorong,” kata Merry.

Pada Februari 2024, jumlah penumpang di Papua Barat 39.255 orang, terjadi penurunan baik secara bulanan sebesar 29,59 persen maupun secara tahunan sebesar 21,81 persen. 

“Penurunan jumlah penumpang terutama terjadi di Teluk Bintuni Babo, sebesar 35,83 persen,” terang Merry. 

Dia menyebut, untuk Papua Barat Daya, jumlah penumpang sebanyak 72.436 orang terjadi penurunan secara tahunan sebesar 17,45 persen dan secara bulanan sebesar 27,62 persen. Penurunan jumlah penumpang tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 28, 22 persen.

Selanjutnya, untuk perkembangan transportasi per februari 2024 untuk angkutan barang atau bagasi melalui transportasi udara di Papua Barat sebanyak 674,25 ton. Terjadi penurunan secara bulanan sebesar 8,05 persen namun secara tahunan meningkat sebesar 24,78 persen. 

“Penurunan jumlah angkutan barang terutama terjadi di kabupaten Kaimana sebesar 25,49 persen,” ucapnya.

Ditambahkan Merry, di Papua Barat Daya jumlah angkutan barang sebanyak 1.622,17 ton, terjadi penurunan secara bulanan sebesar 3,40 persen. Namun secara tahunan meningkat 5,58 persen. 

“Penurunan jumlah angkutan barang tertinggi terjadi di kabupaten Tambrauw sebesar 51,28 persen,” tutup Merry. (dra)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.