MANSEL,KLIKPAPUA.COM– Jumlah kebutuhan bahan bakar jenis partalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Modular di Distrik Oransbari mencapai angka 5000 liter per hari. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat mengingat SPBU yang terletak di Kampung Muari ini baru efektif beroperasi satu bulan lebih.
Ditemui di lokasi SPBU, Manager SPBU Modular Wahyudi menyampaikan, bahwa mereka tidak butuh waktu lama untuk mensosialisasikan SPBU tersebut. Sejak diresmikan oleh Bupati Mansel Markus Waran 4 Agustus lalu, SPBU tersebut langsung ramai di datangi konsumen.
“Ya satu dua hari saja yang sepi, tapi setelahnya sampai sekarang ini jumlah penjualan kita untuk Pertalite paling sedikit 5000 liter per hari atau sama dengan 5 Kl,” katanya.
Dikatakan, untuk satu bulan pertama, pihaknya berhasil menyalurkan BBM jenis Partalite bagi warga Mansel sebanyak 170 Kl.
Dan hampir seluruh penggunaan BBM berasal dari wilayah Manokwari Selatan, karena sesuai pengamatan, konsumen yang singgah hanya mengisi bahan bakar seadanya. “170 kl ini bisa dikatakan hampir seluruhnya dimanfaatkan di Mansel, sebab pelanggan dari luar Mansel belum begitu banyak, dan pada saat pengisian mereka hanya sebatas menyambung nyawa ke Manowkari atau ke Bintuni,” tambah Wahyudi.
Sedangkan untuk bahan bakar jenis Dexlite, lanjut Wahyudi, memang belum terlalu banyak, dimana di bulan pertama, pihaknya baru menjualnya sebanyak 20 Kl. “Kalau untuk Dexlite belum laku banyak, untuk satu bulan baru sekitar 20 ribu liter,” tambahnya.
Wahyudi lebih jauh menjelaskan, dari sekian pelanggan yang mereka layani selama sudah hampir dua bulan ini, sebagian besar tergolong masih pengguna BBM jenis premium, yang mereka sebut dengan nama “bensin kuning”.” Masih banyak yang tidak mau mengisi Pertalite, sebelum mengisi mereka selalu tanya, bensin kuning ka biru,” katanya.
Menurut Wahyudi, fanatisme warga terhadap BBM jenis premium ini bukan terletak pada harga, sebagai bukti bahwa Pertilet yang ada di SPBU ini jauh lebih murah dibanding BBM jenis premium yang diperjual belikan di pinggir jalan. (st)
