MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Guru SMA Negeri 1 Warmare, Kabupaten Manokwari menghentikan sementara proses belajar mengajar di sekolah itu. Buntut pengejaran dan pengrusakan yang dilakukan salah seorang warga sekitar ke sekolah itu, kemarin.
“Warga ini datang ke sekolah, dia mabuk dan membawa parang, dia kejar saya (guru,red) dan merusak kaca jendela, kursi dan pintu,” ungkap Jamaluddin, guru SMA Negeri 1 Warmare ketika dihubungi klikpapua.com, Selasa (17/9/2019) siang.
Oknum warga ini menurutnya telah mendapatkan informasi yang salah di luar. Ia datang dan menuding kepala sekolah telah menyebut-nyebut namanya saat apel siswa Senin pagi. “Kepsek tidak sebut namanya. Malah mengangkat-angkat nama alumni. Kebetulan dia juga alumni,” jelasnya.
Karena merasa terancam, pada apel siswa Selasa pagi, guru dan siswa sepakat untuk menghentikan sementara proses belajar mengajar, hingga mendapat jaminan keamanan dari pihak kepolisian, pihak dinas pendidikan dan orangtua siswa.
“Karena ini bukan kali pertama terjadi, sudah sering kami alami. Saya sendiri sudah 2 kali dikejar parang. Waktu itu tahun 2015 dan kemarin,” tuturnya.
Jamaluddin mengaku para guru dan siswa trauma dengan kejadian-kejadian seperti ini. Guru dan siswa berhamburan keluar kelas, karena merasa terancam. “Kami ingin mengajar dan belajar dengan aman. Kami butuh perlindungan,” harapnya.
Pihak sekolah akan kembali melanjutkan proses belajar mengajar, setelah mendapat jaminan keamanan. “Harus dilakukan pertemuan bersama dinas pendidikan, melibatkan kepolisian , orangtua dan dan warga sekitar. Kami tidak ingin kejadian serupa terjadi lagi,” tegas Jamaluddin. (bm)