RANSIKI,KLIKPAPUA.com–Sebanyak 439 Nelayan di Kabupaten Manokwari Selatan sudah terdaftar di Data Kusuka, namun belum terdaftar di asuransi BPJS Ketenaga Kerjaan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Penangkapan Dinas Perikanan Mansel, Desy Nurhayati Manilet saat ditemui di ruangannya, Senin (17/7/2023).
Desy menjelaskan bahwa sebanarnya, tahun 2020 Pemerintah Provinsi Papua Barat sudah meminta Dinas Perikanan Mansel untuk memasukkan calon penerima asuransi nelayan melalui program kementerian kelautan dan perikanan, tetapi berjalannya waktu karena reforcusing anggaran sehingga anggaran tersebut dikembalikan ke pusat. “Sementara itu, kami tidak bisa menclaim melalui dana daerah karena tidak ada dalam sistem hanya bisa dibayar melalui anggaran kementerian,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya sudah mencoba melakukan sosialisasi bersama provinsi, untuk minta para nelayan melakukan swakelola secara mandiri. “Biayanya sebenarnya tidak besar, hanya sekitar Rp16 ribu rupiah per/bulan untuk mereka bayarkan melalui asuransi BPJS Ketenaga Kerjaan,” jelasnya.
Lanjut Desy mengatakan, manfaatnya sebanarnya besar, ketika BPJS ketenaga Kerjaan tersebut sudah dibayarkan dan sudah memiliki kartu BPJS, nanti ketika nelayan tersebut keluar melaut dan di jalan terjadi apa-apa yang tidak diinginkan, maka bisa mereka claim.
“Ini sebenarnya untuk antisipasi ketika terjadi sesuatu hal tidak kita inginkan. BPJS ketenaga Kerjaan sama provinsi sudah sosialisasi tahun kemarin sama Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi, tetapi belum ada yang inisiatif untuk datang ke sini untuk di daftarkan, sudah kami coba untuk sosialisasikan kepada mereka, tetapi memang belum ada kepedulian dari mereka sendiri,” katanya.
Dan menurutnya, BPJS Ketenaga Kerjaan juga sudah menyarankan jika ada nelayan mau mendaftarkan asuransi, bisa dibantu untuk daftarkan secara kolektif. Untuk pembayarannya langsung ke BPJS Ketanagakerjaan. “Nanti kita kumpulkan di dinas baru kita setorkan setiap bulan secara kolektif, namun sampai saat ini animo nelayan masih kurang, padahal manfaatnya besar untuk mereka,” tutupnya. (eap)