Puasa dan Lebaran, Inflasi Papua Barat Lebih Rendah Dibanding Tahun Lalu

0

MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat inflasi April 2023 atau selama ramadhan dan idul fitri 1444 hijriah, lebih rendah dibanding tahun lalu.

Tercatat, pada April 2023 terjadi inflasi bulanan (m-to-m) gabungan 2 kota indeks harga konsumen (IHK) di Provinsi Papua Barat sebesar 0,30 persen, atau lebih rendah dari pada inflasi bulanan Maret 2023 yang sebesar 0,58 persen.

Demikian juga, tingkat inflasi bulanan April 2023 ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Pada April 2022 terjadi inflasi sebesar 1,03 persen, di Manokwari terjadi inflasi sebesar 1,39 persen dan Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 0,01 persen.

“Di Kota Manokwari peringkat ke 3 secara nasional, inflasi tertinggi di Jayapura 1,44 persen secara bulanan. Sementara di kota Sorong peringkat ke 19 dari 21 kota IHK di Sulampua,” kata Plt. Kepala BPS Papua Barat, Johannis Lekatompessy pada, Selasa (2/5/2023)

Disebutkan secara tahunan (yoy) inflasi April 2023 gabungan 2 kota IHK di Provinsi Papua Barat mencapai 4,25 persen, lebih rendah dibanding inflasi tahunan Maret 2023 yang sebesar 5,00 persen dan lebih tinggi dibanding inflasi tahunan April 2022 yang sebesar 3,80 persen.

“Inflasi tahunan di Manokwari sebesar 5,08 persen dan di Kota Sorong sebesar 4,02 persen,” sebutnya.

Johannis menyebut, penyumbang utama inflasi bulanan di Manokwari adalah komoditas Angkutan Udara sebesar 0,3230 persen, Ikan Cakalang 0,2177 persen, Ikan Ekor Kuning 0,1796 persen, Ikan Kakap Merah 0,1704 persen dan Kacang Panjang dengan andil 0,1226 persen.

Demikian juga Penyumbang utama inflasi bulanan di Kota Sorong adalah komoditas Angkutan Udara sebesar 0,1510 persen, Kangkung 0,0949 persen, Ikan Bubara 0,0622 persen, Ikan Ekor Kuning 0,0236 persen dan Bawang Putih 0,0219 persen.

Sementara, penyumbang utama inflasi tahunan di Manokwari adalah komoditas Ikan Cakalang 0,5863 persen, Angkutan Udara 0,5541 pereen, Bensin 0,5099 persen, Rokok Kretek Filter 0,4333 persen, dan Ikan Ekor Kuning dengan andil 0,2786 persen.

Demikian juga penyumbang utama inflasi tahunan di Kota Sorong adalah komoditas Bensin 0,6604 persen, Angkutan Dalam Kota 0,4449 persen, Rokok Kretek Filter 0,3366 persen, Angkutan Udara 0,3124 persen, dan Beras dengan andil 0,1828 persen. (dra)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.