RANSIKI,KLIKPAPUA.com–Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) mendukung apa yang menjadi impian masyarakat di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya. Dana Otsus tidak hanya digunakan untuk pembangunan fisik, tetapi juga untuk membangun manusianya.
“Semua itu sudah terbukti selama kami duduk 5 tahun 6 bulan, kami telah menghasilkan cukup banyak anak-anak Papua baik itu putra-putri Orang Asli Papua menjadi TNI AD, Polri, IPDN, bahkan lainnya dengan menggunakan dana Otsus,” kata Ketua MRPB Maxsi Nelson Ahoren, Jumat (15/4/2023) di Mako Rindam Kasuari.
Ini semua, lanjut Maxsi, merupakan hasil dukungan Gubernur Papua Barat, para Bupati, yang bersama bergerak mendukung anak-anak Papua dalam ikut seleksi TNI AD, Polri,IPDN dan lainnya.
Menurutnya, melalui seleksi-seleksi yang dilakukan secara regular, pastinya banyak yang gagal, sehingga diupayakan adanya seleksi melalui jalur Otsus. “Banyak orang yang menantang tapi saya bilang dana Otsus juga disiapkan untuk membangun manusia bukan hanya fisik saja,” jelasnya.
Maxsi juga mengingatkan anak-anak Papus yang saat ini maupun yang sebelumnya atau yang akan datang, untuk bekerja dengan baik. “Ketika kalian mendaftar menggunakan jalur Otsus kalian dapat dengan susah payah sehingga kerja yang baik, jangan lari dari tempat dinas atau jangan buat masalah. Beberapa tahun yang lalu dan tahun kemarin banyak putra-putri Papua kita setelah melalui pendidikan selesai , lalu kabur, saya berharap jangan terjadi lagi pada kita. Saya minta jaga Marwah anak-anak Papua, karena tahun ini kita akan berupaya lagi untuk mendapat jatah 500 untuk putra dan putri bagi TNI AD,” harapnya.
Lebih lanjut Maxsi menyampaikan, seperti apa yang disampaikan panglima di saat masuk sebagai TNI AD Otsus, begitu terdidik dan sudah selesai, maka bukan lagi tentara Otsus, tetapi adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Saya mau tegaskan kalian hanya diantar saja melalui Otsus, tetapi setelah kalian ada di sini saya mau tegaskan kalian adalah Tentara Nasional Indonesia tugas kita adalah menjaga kedaulatan negara ini,” tegas Maxsi.
Maxsi bersyukur dan berterima kasih karena Rindam ada di Manokwari Selatan, banyak anak-anak dari pegunungan yang menjadi TNI-AD, bukan hanya dari Arfak, tetapi juga Tambrauw dan Maybrat.
“Dengan adanya peluang-peluang ini saya berharap kepada Panglima bahwa pada penerimaan berikut lagi tetap kita ada untuk anak-anak kita Papua, ” tuturnya.
Maxsi harap kepada anak-anak Papua di tahun berikutnya dapat mengikuti seleksi secara reguler, seperti yang dikatakan Pangdam ternyata anak-anak yang ikut seleksi mampu bersaing dengan reguler. “Itu tandanya kita sebagai anak-anak Papua mampu bersaing. Sehingga kalau memang mampu kenapa kita tidak ikut reguler saja, sehingga mari untuk orang tua kita bantu anak-anak kita untuk bersaing dengan mereka yang lain dengan mengikuti seleksi TNI AD, Polri, dan lain-lain secara reguler. Kita mampu bersaing dengan mereka-mereka yang dari luar,” pungkasnya. (aa)