MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, kaget dengan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang 80 persen lebih non Orang Asli Papua (OAP).
“Selama ini kepegawaian kerja apa. Semua itu saya ketahui ketika menandatangi SK P3K, saya kaget dari 300SK yang sudah saya tanda tangani saya suruh bitung ulang lagi dan ternyata 80 persen lebih itu non OAP,” ungkap Pj Gubernur dengan nada kecewa saat ditemui wartawan di Auditorium PKK, Rabu (9/11/2022).
Kata Waterpauw, meminta dihitung kembali ternyata hanya 18 koma sekian persen OAP, sedangkan hal ini sudah tidak bisa ditinjau kembali karena sudah ditetapkan.
“Sehingga sempat saya WA marah ke bapak Sekda, kerja apa saja kalian selama ini akhirnya mendominasi rekrutmen ini non OAP, berarti ada salah dalam mekanisme prosesnya,”tandasnya.
Waterpauw mengaku kecewa dan ini akan menjadi pekerjaan rumah kedepan. “Kepentingan Otsus itu keberpihakan itu bagaimana, sehingga anak-anak kita OAP itu harus dapat tempat. Karena mereka saat ini sudah sangat terbatas ruang-ruang kehidupan mereka dan itu dari kita saja, kalau mereka dianggap tidak mampu kita mampukan mereka, kalau mereka dalam rangka mempersiapkan diri kita siapkan mereka, gurunya kita datangkan, ahlinya kita datangkan untuk latih mereka, tapi kalau hari ini diglundungkan begitu saja sama saja dengan rekrutment yang lain pada umumnya,”pungkasnya. (aa)