Tingkatkan Kemanfaatan Industri Hulu Migas di Pamalu, SKK Migas-KKKS Gelar Pertemuan Antar Pemangku Kepentingan

0
SKK Migas-KKKS gelar pertemuan antar pemangku Kepentingan di Sorong. (Foto: Ist)
SORONG,KLIKPAPUA.com–Daerah Papua dan Maluku (Pamalu) adalah wilayah di Timur Indonesia dengan potensi migas yang besar. Terbukti dengan ditemukannya cadangan-cadangan gas raksasa di wilayah tersebut yang berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekaligus masyarakat yang berada di wilayah operasi.
Tingginya potensi cadangan gas di wilayah Pamalu tersebut diharapkan dapat membantu Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan gas sebanyak 12 miliar kaki kubik per hari (BCFD) pada 2030.
Seiring dengan hal itu, SKK Migas terus berkomitmen menciptakan efek berganda industri hulu migas terhadap sektor-sektor lainnya, sehingga terbangun kapasitas nasional yang memiliki daya saing untuk mengejar target produksi 2030 itu. Hal tersebut juga sejalan dengan program pembinaan lingkungan yang merupakan bagian dari program G-20 dan kebijakan pemerintah yang mendorong pergerakan ekonomi nasional yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri.
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan peran industri penunjang nasional dalam kancah sektor hulu minyak dan gas, SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) kembali memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan (stakeholder) industri hulu migas di area operasi Pamalu.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022 yang akan diselenggarakan di lima kota, yaitu Surabaya, Batam, Sorong, Balikpapan dan Palembang, yang masing-masing mewakili area operasi Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa); Papua dan Maluku (Pamalu), Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) dan Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).
Kegiatan ini sejalan dengan upaya SKK Migas yang sejak 2015 terus mendorong peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
“SKK Migas terus berkomitmen agar TKDN di sektor hulu migas nasional terus meningkat.  Untuk menstimulasi tumbuhnya daya saing industri-industri nasional, UMKM dan koperasi, kami dan KKKS terus membuat program-program yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing sehingga pendapatan pemerintah, baik pusat maupun daerah, tetap bergulir dan bahkan meningkat,” ujar Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu Subagyo, mengatakan SKK Migas dan KKKS terus memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal, usaha kecil menengah (UKM) maupun koperasi untuk mengambil peran dalam mengembangkan industri hulu migas dan industri-industri penunjangnya.
“Salah satunya dengan melakukan pelatihan bagi mereka agar dapat memenuhi kualifikasi yang diminta KKKS. Di Sorong ini misalnya, SKK Migas bersama sejumlah KKKS mendampingi masyarakat Kampung Arar memanfaatkan potensi yang menjadi nilai jual pariwisata guna peningkatan ekonomi. Kami mendorong dibentuknya usaha Desa Wisata (DEWI) yang ada di sekitar Pulau Arar,” jelasnya.
Dalam acara Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional tersebut SKK Migas menyampaikan kebijakan dan regulasi-regulasi terbaru yang berhubungan dengan aktivitas usaha industri hulu migas.
“Kegiatan ini diharapkan akan mempertemukan para pelaku industri hulu migas dan industri penunjangnya sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang terkait pengadaan barang dan jasa hulu migas ataupun pengembangan potensi-potensi masyarakat yang belum digarap maupun perlu ditingkatkan lagi. Kami berharap forum ini juga dapat mendorong peningkatan TKDN dan juga menyerap tenaga kerja di wilayah operasi migas lebih banyak lagi,” tutup Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi.
SKK Migas terus berupaya mendekatkan para pelaku usaha daerah untuk ambil bagian sebagai penunjang industri hulu migas, sekaligus mendorong peningkatkan kemampuan dan kapasitas para pelaku usaha di daerah untuk terlibat lebih jauh di aktivitas industri hulu migas. (rls/bm)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.