MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Elemen masyarakat di Provinsi Papua Barat menghendaki jabatan caretaker Gubernur Papua Barat periode 2022 – 2024 dijabat oleh Nathaniel Mandacan.
“Dukungan ini datang dari kalangan kepala suku, dari kalangan tokoh agama, tohon pemuda, kaum perempuan, mama-mama, pelajar dan mahasiswa, dan juga dukungan dari kalangan pemerintah,” kata Ketua Irian Jaya Cricis Centre (IJCC), Tarsisius sesuai rilis yang diterima klikpapua, Jum’at (6/5/2022). Menurutnya, pernyataannya itu adalah hasil survei yang dilakukan oleh IJCC dalam dua bulan ini.
Tarsisius menjelaskan bahwa ada sejumlah alasan mendasar mengapa hampir semua elemen maysarakat memberikan dukungan penuh kepada figur Nathaniel Mandacan untuk menjabat sebagai caretaker Gunernur Provinsi Papua Barat.
Alasan mendasarnya adalah, Nathaniel Mandacan memiliki kemampuan akselerasi dalam manajemen pemerintahan yang mumpuni. Ia pernah menjabat sebagai Sekda Papua Barat, dan malang melintang di berbagai jabatan penting dan strategis di Papua Barat selama puluhan tahun.
Terlepas dari dua alasan itu, ada alasan yang paling kuat yakni kemampuannya meredam berbagai kemungkinan konflik yang sudah dan mungkin akan terjadi di Papua Barat. “Karena itu sebagian besar dari kalangan kepala suku di Papua Barat menghendaki Nathanile Mandacan sebagai caretaker Gubernur Papua Barat,” katanya.
Menurut Tarsisius dukungan dari berbagai kalangan masyarakat ini, IJCC sudah menyurati Presiden Joko Widodo pada Maret 2022 yang lalu. Surat setebal dua halaman itu dengan tembusan ke Menteri Dalam Negeri, KSP, Mensesneg, Menkopolhukam, Ka BIN, dan Ka BAIS.
Isinya antara lain, IJCC meminta kepada Presiden Joko Widodo, dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, untuk memberikan pertimbangan dukungan dari berbagai elemen masyarakat kepada Sekda Provinsi Papua Barat Nathaniel Mandacan untuk diangkat menjadi caretaker Gubernur Papua Barat, menyusul jabatan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan yang segera berakhir pada Mei 2022 ini.
“Kami dari IJCC mendukung sepenuhnya figur Nathaniel Mandacan untuk diangkat menjadi caretaker gubernur Papua Barat, mengingat kemampuan dan kapasitasnya yang sudah tidak diragukan dan merupakan figur yang mumpuni,” jelas Tarsisius.
Tarsisius mengatakan bahwa IJCC memandang jabatan caretaker haruslah berasal dari OAP yang berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang baik, memenuhi persyaratan kepangkatan, punya kapasitas, dan kapabilitas yang baik.
ICC, katanya, juga menolak keras figur caretaker yang ditunjuk oleh pusat (Jakarta). “Kami yakin dukungan IJCC tidaklah salah. Dukungan kami didasari suara hati seluruh masyarakat Papua Barat yang juga sepakat dengan pandangan kami yakni menolak carataker dropingan dari pusat, dan memilih Nathaniel Mandacan karena sudah terbukti mampu menjalankan roda pemerintahan berdasarkan pengalaman-pengalamannya,” kata Tarsisius.
IJCC merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang didirikan tahun 1998/1999 adalah lembaga yang turut serta menggagas lahirnya Provinsi Irian Jaya Barat (Papua Barat ) pada tahun tersebut. Lembaga ini turut serta berjuang dalam setiap proses pembentukkan untuk berdirinya sebuah provinsi baru di Papua.
Sebagai sebuah lembaga yang berperan terhadap jalannya sejarah awal terbentuknya Irian Jaya Barat (Provinsi Papua Barat), kata Tarsisius, tentu secara etika moral, pihaknya merasa turut bertanggung jawab atas kelangsungan jalanannya roda pembangunan, pengembangan daerah, dan terutama soliditas Pemerintahan Daerah dalam berbagai situasi dan zaman. “Untuk itulah, kami kami dari IJCC merasa perlu memberikan masukan-masukan yang berarti tentang figur-figur yang layak melanjutkan kepemimpinan di Papua Barat demi kemajuan daerah itu,” katanya. (rls)