Harga Minyak Goreng Terus Naik, Ini Penyebabnya

0
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Sejak bulan November 2021 hingga Januari 2022  harga minyak goreng belum mengalami penurunan harga.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, George Yarangga saat ditemui klikpapua.com di Mansinam Beach, Kamis (6/1/2022) mengatakan, menjelang Nataru harga minyak goreng melonjak naik akibat harga CPO dunia  mengalami peningkatan yang sangat tinggi.
Kementerian Perdagangan telah berkoordinasi dengan asosiasi untuk menyediakan  11 juta liter minyak goreng subsidi yang dijual kepada konsumen di seluruh Indonesia sebesar Rp.14.000/liter melalui jaringan Aprindo.
Lebih lanjut Yarangga menjelaskan, untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah mengambil kebijakan menyediakan minyak goreng subsidi untuk masyarakat dengan harga Rp14ribu/liter di tingkat konsumen yang berlaku di seluruh Indonesia, namun di kawasan Indonesia Timur khususnya Papua dan Papua Barat belum terlayani oleh Aprindo sejak Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 sampai saat ini.
Sebelumnya, telah dilakukan pertemuan secara virtual dengan Kementerian Perdagangan dan seluruh Kepala Disperindag Provinsi diminta untuk melaporkan harga minyak goreng dipasaran tanggal 1 – 3 Januari 2022. “Dan kami meminta harga pasaran di Kabupaten/kota dengan perbandingan harga cukup signifikan.”
Pada 3 Januari 2022 mengalami kenaikan harga dibandingkan 1 Desember 2021, dengan harga rata-rata mengalami kenaikan pada minyak goreng Bimoli Refill 4,5%, Kuncimas 1.90%, Masku 4.75% dan Filma 10.9%.
“Ada beberapa minyak goreng dengan kemasan Refill yang hanya 1 liter dan 5 liter seperti : Bimoli 1 liter Rp 22ribu, Kunci ukuran 5 liter Rp 103ribu, Masku 5 liter Rp.100ribu dan Filma 5 liter Rp.98ribu. Jadi sampai saat ini, masih terdapat harga yang bervariasi di tingkat pedagang harga dimulai dari Rp.20-23ribu/per liter di Papua Barat,” tandasnya.
Dalam pertemuan virtual kepala-kepala dinas sebagian provinsi mempertanyakan kepada Kementerian Perdagangan terkait menyuplai minyak goreng subsidi, terutama yang belum menerima.
Ditambahkan, dalam pertemuan itu, baru sekitar 18 provinsi yang mendapat bantuan minyak goreng dari pemerintah pusat, sedangkan provinsi lainnya belum mendapatkan minyak tersebut, termasuk Papua dan Papua Barat.
“Sehingga kami dari Disperindagkop Papua Barat akan terus menanyakan subsidi dari Kementerian Perdagangan.  Adanya harga minyak goreng yang semakin mahal di awal tahun 2022, diharapkan segera ditindak lanjuti dengan minyak goreng subsidi oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI, sehingga dapat menekan harga minyak goreng sesuai harapan pemerintah di harga 14.000 ribu/liter,” harapnya. (aa)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.