Dirlantas Polda PB: KTL-Pro Mansinam Hadir untuk Wujudkan Kamseltibcarlantas

0
Dirlantas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kokrosono. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kokrosono mengatakan, program KTL-Pro Mansinam yang dilounching adalah sebuah kawasan tertib lalu lintas yang dibangun, dibina, dan dibentuk serta diawasi untuk menjadi kawasan yang aman, selamat, tertib, dan nyaman saat berlalu lintas  serta dapat menerapkan protokol kesehatan di Papua Barat.
Berangkat dari dasar itu, menurut Raydian, seluruh Kasat Lantas diminta mempersiapkan dengan maksimal sebuah kawasan yang dapat dijadikan percontohan tertib berlalu lintas di setiap kabupaten/kota di Papua Barat dengan isi  program KTP-Pro, untuk mewujudkan arus lalu lintas yang aman, selamat,  tertib dan lancar (Kamseltibcarlantas), demi tercapainya tujuan road safety yaitu zero accident dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Dan Misinya sendiri untuk terbangunnya budaya tertib berlalu lintas, terwujudnya program keselamatan yang berkesinambungan yang diawali dengan pilot project pada penggal jalan tertentu serta adanya peningkatan kualitas keselamatan di jalan dan disiplin menjalankan protokol kesehatan di Papua Barat.
“Dalam pelaksanaan program ini kami menargetkan 3 hal yaitu pertama, zero accident berupa terwujud dan terpeliharanya lalu lintas yang aman, selamat, tertib dan lancar; kedua  tertib berlalu lintas; dan ketiga yakni protokol kesehatan. Sedangkan untuk sasaran program ini adalah seluruh pengemudi kendaraan bermotor yang melintas di kawasan tertib berlalu lintas,” ungkapnya, Rabu (16/6/2021).
Lanjut Raydian menjelaskan, bahwa ada beberapa pelanggaran yang diprioritaskan di program ini, yakni pelanggaran yang banyak dilakukan pengemudi khususnya di Papua Barat, yaitu melebihi batas kecepatan, menerobos lampu merah, perilaku pengemudi seperti ugal-ugalan (stoppie/wheelie/freestyle di jalan raya), tidak memakai sabuk keselamatan atau menggunakan handphone saat mengemudi.
Kemudian pelanggaran kendaraan roda dua, seperti tidak memakai helm dan sebagainya. Juga pelanggaran putar arah bukan pada tempatnya, lalu ada lawan arus, pelanggaran tidak menggunakan TNKB, melanggar rambu jalan, pengecekan uji berkala, pelanggaran parkir di area larangan parkir, pajak STNK kendaraan bermotor, dan pelanggaran protokol kesehatan yaitu tidak memakai masker dan pelanggaran pedagang kaki lima.
Kegiatan KTL-Pro Mansinam dilaksanakan  selama 3 bulan yang dimulai dari sosialisasi bulan Juni-Juli; bulan Juli-Agustus sosialisasi yang disertai dengan penindakan, baik teguran simpatik maupun tertulis; dan tahapan ketiga, yaitu sosialisasi, penindakan, serta anev dan reward.
Penerapan kawasan KTL-Pro Mansinam di Papua Barat akan dilaksanakan serentak mulai dari di KTL Jalan Trikora Wosi, tepatnya sepanjang jalan perempatan Sinar Suri sampai TL Haji Bauw Manokwari, dan diperluas ke delapan kawasan lain yaitu KTL Pattimura Kabupaten Fakfak, KTL Jalan Ahmad Yani Kabupaten Raja Ampat, KTL Jalan Klamono Kilometer 18 sampai 20 Aimas Kabupaten Sorong, KTL Raisei di Kabupaten Teluk Wondama, Ktl Kampung Lama – Taman Kota Kabupaten Teluk Bintuni, Ktl Jalan Trikora Kabupaten Kaimana, KTL Sorong City Kota Sorong, dan KTL Jalan Brawijaya Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan.
Output yang diharapkan dari program ini adalah dapat menghasilkan pahlawan-pahlawan pelopor keselamatan berlalu lintas dan pemutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Papua Barat. Sedangkan outcome-nya adalah timbulnya kesadaran berlalu lintas dan disiplin protokol kesehatan dari diri sendiri, walaupun tanpa kehadiran petugas di jalan raya,” bebernya.
Selain pos pengawasan KTL, pihaknya juga melaksanakan moderenisasi di bidang lalu lintas berupa menempatkan satu kamera Electronik Traffik law Enforcement (ETLE) yang dapat mendeteksi berbagai jenis pelanggaran lalu lintas serta menyajikan data kendaraan bermotor secara otomatis (automatic number plate recognition), sehingga sistem penegakan hukum di bidang lalu lintas dapat dilaksanakan berbasis tehnologi informasi. “Pemasangan kamera ETLE ini juga merupakan atas dukungan penuh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan kami juga menginformasikan bahwa ETLE Polda Papua Barat akan diikut sertakan pada launching etle nasional bersama 12 polda lainnya di Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, juga dilakukan peresmian RTMC Papua Barat, yang pengoperasian kesehariannya merupakan sebagai pusat kendali, koordinasi, komunikasi data dan informasi, pelayanan masyarakat serta rekam jejak elektronis yang dilengkapi dengan tekhnologi dan aplikasi berupa sistem closed-circuit television (cctv), global positioning system (gps), sistem informasi regident, sistem informasi laka dan langgar, sistem informasi sort message service (sms), layanan informasi publik/portal web (e-news), jaringan komunikasi digital (intranet dan internet), dan Back Office Etle Papua Barat. (aa)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.