Marinus Bonepay: Gratiskan Sejumlah Kegiatan Hanya Slogan Kampanye Paslon, Masyarakat Jangan Terpancing

0
Tokoh Pemuda Papua Barat, Marinus Bonepay. (Foto: Ist/Int)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com-Masyarakat Manokwari diharapkan tidak terpancing dengan janji politik yang menggratiskan sejumlah kegiatan. Hal itu disampaikan Tokoh Pemuda Papua Barat, Marinus Bonepay, Sabtu (14/11/2020) di Manokwari.
Menurut Marinus, politik itu penuh janji, apalagi di momen Pilkada seperti saat ini, para kandidat pasti mencari simpati dengan berbagai macam cara untuk memenangkan pertarungan Pilkada pada 9 Desember 2020. “Untuk itu, saya sebagai Tokoh Pemuda Papua Barat berharap kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan isu program yang menggratiskan masyarakat dalah hal pendidikan, kesehatan, dan lainnya,”ungkap Ketua Partai Perindo Papua Barat.
Janji dalam politik itu hal biasa dilakukan para figure, tetapi realitanya setelah keinginannya terpenuhi janji tersebut tidak akan ditepati, apalagi janji yang seperti menggratiskan. Maka permainan politik seperti ini juga sangat perlu diketahui oleh masyarakat awam.
Masyarakat Manokwari juga harus diberikan pemahaman berapa besar anggaran daerah setiap tahunnya. Seperti APBD Manokwari tahun 2021 turun menjadi 1,1 triliun dari tahun ini Rp1,3 triliun. Nilai Rp1,1 tersebut sudah diplotkan kegiatannya, termasuk belanja pegawai, pendidikan, kesehatan, perumahan ekonomi kerakyatan.
Lalu jika ada program yang tanpa biaya tentu menjadi pertanyaan anggarannya diambil dari mana?. “Dana Rp1,1 triliun itu dibagi dengan belanja pegawai dan anggaran OPD. Kita di Manokwari belum seperti APBD di daerah lainnya di luar Papua Barat yang bisa hidup tidak harus bergantung pada anggaran pusat. Harus diakui bahwa APBD Manokwari dan pendapatan daerah tidak akan cukup jika merangkap membiayai kegiatan yang menggratiskan tersebut. OPD saja masih belum cukup anggarannya, kok anggaran dari mana biayai kegiatan yang gratis itu, mau pakai dana Otsus? Dana Otsus peruntukannya sudah jelas untuk membiayai pendidikan, kesehatan, perumahan, juga ekonomi kerakyatan,” bebernya.
Pelayanan yang bersifat internal OPD saja belum cukup, masih banyak OPD yang berteriak minta penambahan anggaran.  Di Manokwari, terdapat 122 ribu masyarakat yang memiliki hak pilih belum lagi masyarakat yang tidak termasuk dalam DPT, jika semua dibiayai dengan kartu gratis pasti masyarakat bertanya sumber dananya dari mana?.
Untuk itu, kandidat juga baiknya tidak membuat sesuatu janji yang kemudian hanya menjadi slogan kampanye untuk menjadi ambisi, namun janji itu tidak terpenuhi dan berujung kekecewaan pada masyarakat.
Marinus mengimbau kepada masyarakat Manokwari agar jeli memilih kandidat yang memiliki program kerja, karena kandidat yang memiliki visi misi misalkan terkait pemekaran kampung dan yang sewajarnya itu sangat baik, karena dananya sudah jelas ada dalam anggaran daerah Rp 1,1 tersebut.(aa/adv)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.