MANSEL,KLIKPAPUA.com– Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan kembali menyalurkan bantuan Jaringan Pengamam Sosial (JPS) tahap ke II kepada warga Kabupaten Manokwari Selatan.
Gubernur mengatakan, pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang cukup besar terhadap perekonomian masyarakat, terutama dikalangan menengah ke bawa. “Banyak karyawan swasta yang di rumahkan dan pendapatan masyarakat pada sektor usaha mikro berkurang,” ujar Gubernur saat penyerahan bantuan tahap II yang dilakukan secara simbolis, Senin (2/11/2020).
Dikatakan Gubernur, Papua Barat masih bergantung dengan daerah produsen di luar tanah Papua, disaat akses barang kebutuhan pokok terhambat dari daerah produsen, maka akan terjadi gejolak harga yang signifikan di tanah Papua. “Untuk mengantisipasi gejolak kenaikan harga dan inflasi yang sangat tinggi, maka Pemerintah Provinsi Papua Barat menyiapkan bahan kebutuhan pokok untuk dibagikan ke masyarakat, sehingga tidak menimbulkan gejolak ekonomi yang berlebihan dengan tetap mewaspadai melonjaknya harga barang di pasar, hal ini sudah tentu sesuai ketersediaan anggaran yang ada,” ungkap Dominggus.
Diharapkan dengan bantuan yang diberikan ini dapat meringankan beban hidup masyarakat yang kurang mampu. Dan ini merupakan wujud kongkrit Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk mensejahterakan masyarakat di Provinsi Papua Barat.
Selain itu diharapkan juga kegiatan ini bersinergi dengan pelaksanaan kegiatan yang sama, yang diprogramkan pemerintah kabupaten/kota se-Papua Barat.
Lanjut Dominggus, untuk paket bantuan kebutuhan pokok ini disalurkan melalui lembaga keagamaan Kabupaten Manokwari Selatan sebanyak 2.553 paket sama seperti tahap pertama. Total paket yang direncanakan sebanyak 7.783 paket dengan jumlah biaya Rp. 437.328.900,-. Dari keseluruhan perencanaan biaya untuk Kabupaten Manokwari Selatan sebesar Rp. 1.333.853.145,-
“Untuk tahap kedua ini diperuntukkan untuk umat Kristen Protestan sebanyak 1.980 paket, Islam 550 paket, dan Katolik 23 paket. Bantuan itu diprioritaskan bagi warga yang benar-benar mengalami dampak ekonomi akibat Covid-19,” pungkasnya.(aa/eap)